Sebagai seseorang yang baru, dalam menekuni dunia tulis menulis. Tentu akan menuai beragam kisah, kala membaca kembali hasil dari kegiatan menulis.Â
Kegiatan menulis memang begitu mengasyikkan dan bahkan, dari sebuah hobi ini kita dapat berbagi beragam pengetahuan baru dan mendapat pembelajaran berharga dari para penulis yang telah melewati jam terbang profesional dalam menulis.
Ketika menyampaikan sebuah keinginan lewat tulisan, curahan hati akan mengalir dengan sendirinya dengan sentuhan bahasa seadanya. Memang pada intinya  antara kata yang terangkai menjadi kalimat dan mudah untuk dipahami, setidaknya akan mampu menggugah pembaca untuk menemukan atau mencari tahu tentang tema apa yang menjadi bagian dari tulisan itu.
Sebuah tulisan yang telah tercipta atau terangkai dengan metode bahasa pergaulan yang ringan serta mudah dipahami, rasanya sudah cukup bagi seorang pemula dalam menulis untuk menghadirkan karya yang kiranya dapat diterima dan diberikan masukan guna penyempurnaan karya lebih lanjut.
Akan tetapi, bagi mereka yang telah berkecimpung sebagai seorang penulis, tentu dalam menerbitkan sebuah karya, akan melewati berbagai tahapan didalamnya, agar keserasian kata, menjadi kalimat, tanda baca, pemilihan diksi serta lainnya, menjadi syarat khusus hingga akhirnya akan dimuat melalui media cetak ataupun elektronik.
Sebagai penulis pemula, mengenal bahasa swasunting tentu tidak semudah yang dibayangkan. Sebab proses penyuntingan secara umum merupakan sebuah kegiatan dalam menyiapkan naskah yang nantinya siap untuk di tayangkan.
Padahal dalam proses penyuntingan tersebut, merupakan bagian penting yang menyangkut soal tata bahasa yang digunakan dalam menyampaikan sebuah karya tulisan.Â
Di samping itu meyakinkan akan topik yang ditulis, merupakan penekanan karya yang setidaknya mampu memberikan pencerahan atau pengetahuan terhadap pembaca.
Apabila kita ingin memudahkan proses swasunting tersebut, sebenarnya ada beberapa tips yang dapat kita lakukan, setidaknya untuk menekan kesalahan yang bisa saja terjadi dalam pemaparan sebuah karya tulis.
Tips yang sederhana adalah, istirahat sejenak usai menuliskan karya. Tujuannya tidak lain adalah memberikan kesempatan kembali untuk membaca tulisan yang telah dibuat dengan jeda yang mungkin disesuaikan dengan kemampuan menganalisis setiap baris kalimat.
