Sudahkah kita tersenyum hari ini ?
Nilai kasih yang paling baik dalam kehidupan adalah senyum. Sebab senyum itu tak harus saling mengenal, karena dengan senyum dapat menuai sebuah arti kebersamaan.Â
Tidakkah ketika seseorang tersenyum menandakan sebuah penerimaan yang baik pada kehidupan.
Kenapa enggan untuk tersenyum. Atau bahkan malu untuk tersenyum.Â
Bukankah senyum sebuah ekspresi wajah yang di akibatkan oleh adanya gerakan di bibir dan pipi sebagai pendukungnya. Dan memang benar mereka yang senyum tentu untuk menampilkan kebahagian dan sebuah cara memberi hormat yang santun.Â
Sekalipun hal yang mendasari sebuah senyuman setidaknya memiliki unsur rasa kebahagiaan dan merupakan bagian dari ungkapan hati yang jarang  di rekayasa.
Lain lagi ceritanya kalau kita  tersenyum tetapi hati sedang kesal, bahkan ada galaunya, maka senyum seolah kecut. Akan tetapi kala senyum mengembang, sebagai bent pernyataan  hati penuh ikhlas, tentunya mudah untuk diterima oleh orang lain.
Untuk itu, usahakan dalam sehari - hari agar dapat  ersenyum, namun jangan sekali- sekali mengumbar  senyuman bak sandiwara yang  tidak bermutu. Lakukan senyuman itu dalam kondisi apapun dan jangan menunggu agar hati  bahagia, kita baru tersenyum Sudah pasti tidak baik akan ditanggapi.
Senyum dapat mendorong berbagai hormon pada otak. Tentu saja hormon itu adalah sebuah kebahagiaan. Dengan adanya nilai kebahagiaan tentu dapat menenangkan hati, dan bertambahnya energi untuk membangkitkan motivasi akan berdampak terhadap menurunnya rasa sakit soal jiwa yang bertujuan sebagai pembangkit semangat.
Sama halnya ketika kita membaca sebuah buku dengan pembahasan yang menarik tentu akan menghasilkan sebuah senyuman untuk diri sendiri. Coba bayangkan ketika perasaan kacau, pikiran ruwet tentunya akan sulit untuk tersenyum dan itu sudah pasti.
 Itulah sebabnya, senyum dan kebahagiaan memiliki hubungan dua arah atau timbal balik.
Dengan senyum, kita dapat membangkitkan rasa percaya diri.
 Kepercayaan diri akan sesuatu yang memang benar kita kuasai atau kita kethaui secara rinci, dan saat itu juga harus menyampaikan sebuah gagasan kepada orang lain, maka kepercayaan diri itu akan tumbuh oleh senyum sebagai salam, bahwa senyuman memberikan keyakinan yang kuat bagi mereka yang mendengarkan sebuah gagasan dari kita.
Andaikan saja kita tidak senyum dan langsung begitu saja menyampaikan sesuatu, bisa jadi adalah perasaan gugup yang berkecamuk saat orang lain menyaksikan apa yang kita sampaikan.
Senyum adalah kekuatan yang menghantarkan kita pada kesuksesan dalam performa pekerjaan. Untuk itu, berusahalah selalu tersenyum di hadapan teman, rekan kerja, pimpinan kerja,sehingga dapat tercipta hubungan positif penuh keharmonisan guna mencapai titik tujuan. Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H