Ketergantungan kepada orang lain memang dapat dikatakan sebagai tindakan benar, sebab dalam hidup memang diperlukan sebuah ketergantungan, namun dalam sisi dan situasi yang memang mengharuskan hal itu, seperti hubungan rumah tangga, setidaknya akan muncul sebuah ketergantungan agar rumah tangga baik- baik saja. Itu secara sederhananya.Â
Namun ketergantungan pada sebuah situasi pekerjaan, justru dapat berpotensi merubah menjadi hal yang membahayakan, terutama jika berlebihan.Untuk itu, diperlukan hal- hal guna menyadari tanda-tanda jika kita mulai mengalami ketergantungan pada orang lain.
Jika benar adanya dengan yang kita rasakan, sebaiknya tentukan langkah untuk segera mengatasinya. Beberapa contoh berikut, mungkin menjadi bagian bentuk dari ketergantungan kita kepada orang lain terlalu berlebihan dan itu harus segara dirubah.
Munculnya ketergantungan yang memaksa kita harus memilih, seperti hanya karena kita terlalu menginginkan untuk menjalin hubungan cinta dan penuh romantis dengan seseorang, jangan sampai kita sepenuhnya secara tiba- tiba melupakan teman-teman bahkan keluarga.Â
Jika itu terjadi, berarti ketergantunganmu terlalu berlebihan hanya oleh satu individu.
Ketika mengerjakan sesuatu kita merasa cemas dan khawatir karena segalanya sendirian sebenarnya itu wajar- wajar saja, tapi coba lah mengukur harga diri dengan melihat cara orang lain menghargai kita.Â
Kemungkinan mereka tidak perduli bukan karena cuek, tapi mengajarkan kita menjadi pribadi yang bertanggungjawab. Kalau terus- terusan ketergantungan maka kita sudah mengalami hal tidak sehat.
Apalagi ketergantungan terhadap sebuah keputusan yang sebenarnya bukan datang dari keinginan dan harapan kita , jelas hal tersebut akan berdampak pada peningkatan kualitas diri yang sulit berkembang dalam hal menjalin komunikasi dalam menemukan serta  mencapai potensi diri dalam sebuah ikatan pergaulan atau pertemanan.
Kurangi hal ini, ketika suatu pekerjaan yang semestinya dikerjakan oleh orang lain dalam bentuk tanggungjawabnya , justru kita tidak memberikan kesempatan untuknya dalam menyelesaikan pekerjaan dan kita menginginkan agar selalu dilibatkan dalam pekerjaan itu. Sepertinya kita terlalu mencari perhatian yang berlebihan.
Apalagi kita  marah ketika orang itu justru memilih teman kita sebagai rekan dalam mengerjakan pekerjaanya, setelah itu membuat sebuah alasan agar ia  tidak lagi bekerjasama atau bahkan membatasinya berinteraksi hanya karena kita merasa di kesampingkan.
Padahal, sikap seperti itu dapat menimbulkan perasaan siapapun menjadi kesal. Ada baiknya  membangun sebuah hubungan baik dengan orang di sekitar untuk menjaga kesehatan emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H