Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Biarkan Aku Menunggu dalam Sunyi, Sebuah Potret tentang Perpustakaan

16 Maret 2022   19:41 Diperbarui: 16 Maret 2022   19:43 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi , Ruang Perpustakaan .sumber : pixabay.com

Sepertinya ini penting untuk dibicarakan, Ya soal perpustakaan. Dimana perpustakaan memiliki arti menurut Prof.Sulistyo Basuki

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah Gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahan cetak, buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya musik, berbagai karya media audio visual seperti film, slid ( slide), kaset, piringan hitam, bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikro buram ( micro opaque ).

Namun sayangnya situasi yang seharusnya menghadirkan pengunjung yang banyak, berlalu-lalang mencari sebuah buku, atau sekedar duduk membaca ke Perpustakaan, sepertinya semakin berkurang.

Rasanya sangat miris, ketika Perpustakaan telah menyediakan fasilitas koleksi menyentuh angka ribuan koleksi, saat ini semakin jarang untuk di kunjungi. Upaya peningkatan fasilitas seperti ketersediaan koleksi digital telah diupayakan oleh beberapa perpustakaan, tetapi masih sama sepi peminat atau pengunjungnya malah itu-itu saja.

Kalau boleh mengumpamakan, untuk apa ada perpustakaan, sementara minat masyarakat justru semakin kecil dan sepi peminat. Apalagi kalau melihat beberapa perpustakaan dengan bangunan yang megah, namun hanya segelintir orang yang beraktivitas di dalamnya.

Ini semakin mengubah kesan perpustakaan menjadi lorong-lorong sepi dan seolah menjebak mereka yang ingin datang dengan segudang misteri dalam pikiran.

Jujur, rasanya sedih dan miris melihat kondisi itu,  buku-buku yang jumlahnya banyak seolah hanya menjadi pajangan semata untuk melengkapi rak agar tidak kosong. Petualangan untuk menelusuri belantara kata tiap koleksinya semakin punah seiring waktu.

Kalau faktornya ini ?

Soal strategis atau tidaknya Perpustakaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun