Belajar menulis cerpen, apa yang kita persiapkan.
Secara teori menulis cerpen itu layaknya sebuah jalan raya. Apa yang telah dilalui banyak orang dalam pengalaman menulis cerpen, dapat kita jadikan sebuah pembelajaran dalam memahami cara menulis cerpen.
Untuk lebih mudahnya adalah kita bisa mencoba untuk membuat cerpen dari sebuah cerpen yang sempat kita baca. Bukan berarti menjiplak begitu saja, namun bagaimana alur yang tersampaikan untuk dijadikan pedoman dalam memulai menulis sebuah cerpen.
Ketika kebiasaan menulis telah tumbuh dan berkembang seiring waktu, jangan lupa untuk memperhatikan kualitas cerpen yang telah ditulis, setidaknya cerpen tersebut dapat dipandang sebagai karya yang bermanfaat sehingga gampang untuk diingat.
Maka, memperhatikan hal - hal berikut yang dipandang penting agar cerpen dapat dianggap menjadi sebuah karya besar, diantaranya :
Cerpen yang sekalipun hanya sebuah fiksi belaka, setidaknya harus mengandung unsur kebenaran dan kejujuran dalam penyampaian isinya. Agar para pembaca dapat mengambil sebuah pembelajaran dari karya sastra cerpen.
Konsep mendalami isi cerpen, setidaknya mampu menghadirkan sebuah perasaan secara mendalam, dapat menyentuh rasa para pembaca. Dengan penyajian yang menarik tentunya. Dengan adanya konsep tersebut karya cerpen yang tercipta tentu mendapat perhatian khusus dari pembacanya.
Agar tercapai tujuan karya cerpen yang bagus, setidaknya kita harus memperhatikan hal- hal berikut ;
1. Meyakinkan diri bahwa menulis adalah sebuah bentuk ekspresi dalam proses berfikir, mengamati, berimajinasi dan merangkainya kedalam bentuk tulisan.
2. Tetap tekun dan jangan takut salah. Dengan cara tetap berlatih secara terus menerus, seperti menabung dimana pengetahuan menulis harus tetap diasah, aktif mencari informasi bagaimana menulis yang baik dan benar sehingga keberlanjutannya dapat menghasilkan karya yang bagus seiring waktu dalam berproses.
3. Memulai mengamati hal- hal disekitar kita sebagai sebuah bahan dalam menulis, sekalipun 1 atau 2 kalimat, jangan biarkan kertas kosong menantimu hanya karena berpikir memulainya seperti apa, tapi kumpulkan setiap kalimat hingga nantinya bisa dipakai dalam memilah, memilih, menulis hingga merangkainya.