Memasak identik dengan sebuah kebiasaan yang dilakoni oleh perempuan pada umumnya. Namun tidak selamanya begitu, laki- laki juga ada yang mempunyai hobi ini. Memasak makanan untuk sekedar dihidangkan ditengah- tengah keluarga ternyata dapat dipakai sebagai sebuah cara untuk merefresh pikiran.
Saya sendiri menyukai kegiatan memasak sejak tamat SMA dulu, bukan karena terpaksa, tapi semua berawal dari keisengan mencoba hal baru. Sekalipun hasil masakannya masih sangat jauh dari harapan, namun menikmati setiap proses mengolah makanan ternyata memberikan kesenangan tersendiri bagi saya.
Memasak ternyata juga memberikan sebuah pembelajaran tentang makna hidup, salah satunya adalah bagaimana mengkombinasikan bahan yang diolah menjadi sebuah masakan dengan menggabungkan beberapa bumbu serta penyedap, sehingga menghasilkan cita rasa nikmat bila dihidangkan.
Begitu juga dengan hidup, sebuah rasa akan tercipta lewat berbagai macam pengalaman yang dapat disatukan, berawal dari pendapat menjadi sebuah kesepahaman dan berawal dari ketidak tertarikan menyatukan sebuah tujuan.
Benar atau tidak ?
Dalam mempersiapkan sebuah hidangan, kita juga dituntut untuk teliti memilih bahan dan bumbu yang tepat sehingga masakan akan menjadi enak. Dibutuhkan kesabaran agar hasil dari masakan tersebut matang dengan sempurna.
Tidakkah itu bisa diumpamakan seperti layaknya proses perjalanan hidup. Kemudian dari hobi memasak, mengapa bisa membantu dalam merefresh pikiran ?
Memotong bahan- bahan masakan, menguleni adonan, ternyata dapat membuat perasaan lebih baik. Beberapa penelitian menunjukkan, menyelesaikan tugas-tugas kecil semacam memasak yang menumbuhkan ide / kreatifitas ternyata dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia.
Memasak memang memerlukan keahlian, namun itu bisa dipelajari, yang dapat memberi dampak terhadap perasaan dan pikiran kita. Di samping itu memasak dapat memberikan kenyamanan dan sebuah eksistensi diri.
Kemudian, dari hobi memasak juga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk kebutuhan menu masakan setiap hari di rumah, hitung- hitung sekali memasak dengan modal yang kecil, tentunya tidak mengurangi nafsu untuk makan di rumah bukan ?