Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hatimu Bagaikan langit

26 Februari 2022   21:03 Diperbarui: 26 Februari 2022   21:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Perlahan kutatap kembali semampuku
Tak memaksa seperti apa keinginanku
Aku hanya mampu katakan'Ya, dan tak sanggup Mengatakan tidak.

Apalah aku yang terlalu terbuai dengan keinginanmu
Dimatamu mungkin aku seperti tanah
Kau injak, dan kau bentuk aku semaumu.

Lelahkah aku jika kau terus begitu
Aku orang biasa, berasal dari tanah
Makan dari hasil mengolah tanah
Dan nantipun aku kembali menjadi tanah

Tapi tidak dengan hati yang sepertimu

Hatimu bagai langit, terlalu tinggi keinginanmu untuk kuwujudkan
Sekedar  menyentuhnya, tak mungkin juga tuk dilakukan
Tapi apa mungkinku saat ini ?
Hanya satu ? Memandangmu untuk menjauh dan
Mengatakan sudah...
Aku harus ikhlas tanpamu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun