Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar dari Putri Malu

29 Desember 2021   08:16 Diperbarui: 29 Desember 2021   08:32 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat setia kompasiana, kali ini saya ingin menuangkan sebuah pandangan saya tentang menulis.

Bagaimana tidak, bagi saya yang baru memberanikan diri menulis, tentu masih banyak menemukan kendala, baik itu pengembangan bahasa, struktur kalimat yang padu, termasuk penulisan kalimat yang sesuai kaidah, Masih jauh dari harapan.

Bagi saya, ini bukan sesuatu yang mudah, minimnya jam terbang menulis juga bagian faktor penting sebuah kelemahan dalam diri saya. Keberanian untuk menulis tidak terlepas dari peran istri, keluarga, teman masa sekolah dulu yang kini berprofesi sebagai guru dan beberapa sahabat karib saya. 

Dan sangat bersyukur, saya mendapat banyak ilmu  dari kesenangan saya membaca topik- topik yang diunggah melalui konten digital. Salah satunya kompasiana.

Sahabat, Beberapa hari yang lalu...

Tanpa sengaja, saya melihat salah satu tumbuhan yang semakin sulit ditemukan saat ini. Tumbuhan ini sering disebut dengan  putri malu, mungkin tidak asing lagi bagi sahabat semua. 

Putri malu yang saya ketahui biasanya tumbuh diantara semak- semak pinggir jalan, atau tanah berbatu dan bahkan ditebing dekat aliran sungai.

Saya sangat terkesima ketika memperhatikan dengan seksma tumbuhan ini. Ternyata, saya mempunyai sebuah penilaian terhadap putri malu yang dapat saya kaitkan dengan kesenangan saya membaca dan menulis.

Diantaranya :

Sahabat pasti tahu, bahwa tangkai putri malu memiliki duri. Duri itu saya simbolkan dengan sebuah kepercayaan diri,kesigapan dan kesiapan dalam menghadapi sebuah proses pembelajaran. Dimana setiap proses tidak pernah terlepas dengan rintangan, hambatan atau tantangan untuk lebih berkembang.

Sementara tangkainya, tentu adalah sebuah perjalanan dalam mengembangkan setiap pemikiran atau ide- ide yang ingin dituangkan dalam sebuah karya. Sehingga kedepan semakin dapat berkembang penuh inspirasi dan inovasi.

Lalu, beranjak pada daunnya yang menguncup ketika disentuh, itu menandakan kerendahan hati dalam menikmati sebuah proses, siap menerima masukan guna membangun sebuah hasil karya yang dapat diterima, serta mudah untuk dipahami.

Disisi lain, akar tentu bukanlah simbol lain dari sebuah pondasi, atau keyakinan akan diri sendiri untuk tetap berkarya semaksimal mungkin, dengan tetap membuka diri untuk mengembangkan bakat serta ide- ide dalam sebuah pemikiran menghasilkan karya.

Terkahir, putri malu adalah sebuah simbol keteguhan hati saya dalam menjalani sebuah proses pengembangan diri dalam dunia menulis, untuk berkontribusi lebih baik.

Sekilas, itu yang dapat saya bagikan mengenai sebuah pandangan terhadap pembelajaran diri, dan tentunya , tidak henti- hentinya saya memohon kritik, saran, arahan, dukungan untuk lebih jauh dalam menikmati kecintaan saya terhadap dunia menulis. 

Serta sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada sahabat yang senantiasa meluangkan waktu untuk membaca hasil dari karya saya, yang kini baru berjumlah 8 tulisan, Salam :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun