Sementara tangkainya, tentu adalah sebuah perjalanan dalam mengembangkan setiap pemikiran atau ide- ide yang ingin dituangkan dalam sebuah karya. Sehingga kedepan semakin dapat berkembang penuh inspirasi dan inovasi.
Lalu, beranjak pada daunnya yang menguncup ketika disentuh, itu menandakan kerendahan hati dalam menikmati sebuah proses, siap menerima masukan guna membangun sebuah hasil karya yang dapat diterima, serta mudah untuk dipahami.
Disisi lain, akar tentu bukanlah simbol lain dari sebuah pondasi, atau keyakinan akan diri sendiri untuk tetap berkarya semaksimal mungkin, dengan tetap membuka diri untuk mengembangkan bakat serta ide- ide dalam sebuah pemikiran menghasilkan karya.
Terkahir, putri malu adalah sebuah simbol keteguhan hati saya dalam menjalani sebuah proses pengembangan diri dalam dunia menulis, untuk berkontribusi lebih baik.
Sekilas, itu yang dapat saya bagikan mengenai sebuah pandangan terhadap pembelajaran diri, dan tentunya , tidak henti- hentinya saya memohon kritik, saran, arahan, dukungan untuk lebih jauh dalam menikmati kecintaan saya terhadap dunia menulis.Â
Serta sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada sahabat yang senantiasa meluangkan waktu untuk membaca hasil dari karya saya, yang kini baru berjumlah 8 tulisan, Salam :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H