Setiap orang pasti mempunyai keinginan sehat. Nggak ada seorangpun yang mau sakit. Kita sering mendengar kata "Sehat Itu Mahal" dan kata-kata ini memang nggak bisa dipungkiri. Kalau kita mengalami sakit banyak kerugian yang ditimbulkan, pekerjaan terbengkalai padahal kerja adalah sumber pendapatan, waktu bersama keluarga juga jadi berkurang, bahkan aktivitas-aktivitas lain yang biasa dilakukan tidak bisa dijalani seperti hari-hari biasa. Padahal poin-poin ini adalah momen penting dalam kehidupan. Tapi, kalau sakit sudah menghampiri nggak bisa dihindari karena solusi nya adalah berobat agar mendapatkan kesembuhan. Masalahnya nggak sampai disitu saja, untuk berobat diperlukan biaya yang terkadang nggak sedikit jumlahnya. Syukur-syukur kalau kita punya asuransi dari kantor, bagaimana kalau kita tidak memiliki asuransi kesehatan?
Soal kesehatan kalau kita tidak menjaganya sudah pasti ujung-ujungnya berhubungan dengan finansial. Seperti yang kita ketahui kesejahteraan belum merata di Indonesia. Jangankan untuk biaya berobat karena sakit, biaya untuk kebutuhan hidup saja belum mencukupi. Makanya saya sangat setuju disaat pemerintah mengeluarkan kebijakan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Ya, sistem ini dengan cara membayar iuran bulanan bersama melalui BPJS Kesehatan dengan sistem Gotong Royong Iuran Indonesia Sehat.
 Gotong royong atau semangat adiluhung sangat menggambarkan ciri khas budaya Indonesia. Bahkan Presiden Soekarno pernah mengatakan gotong royong adalah JIWA dari masyarakat Indonesia. Budaya gotong royong adalah salah satu perwujudan nyata semangat  persatuan masyarakat Indonesia. Ibarat anggota tubuh jika salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain ikut merasakan sakit juga.Â
Saya merasakan keringanan yang didapat dengan adanya BPJS Kesehatan. Disaat saya sakit dan harus melakukan cek kesehatan yang membutuhkan biaya besar, saya merasa sangat tertolong dengan keringanan biaya yang saya peroleh dengan BPJS Kesehatan, meskipun tidak semua biaya di cover tapi tetap terasa ringan. Karena memang ada beberapa ketentuan dimana ada biaya yang tidak di cover seperti yang saya alami dimana cek darah untuk mengecek darah untuk hormon kesuburan tidak dicover oleh BPJS Kesehatan, tetapi obat dan biaya dokter semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan.Â
Harapan saya, sistem gotong royong iuran ini terus dijalankan demi membantu sesama masyarakat Indonesia yang kurang mampu, sehingga semua masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H