Mohon tunggu...
Tuty Alawiyah
Tuty Alawiyah Mohon Tunggu... -

Sarjana Keperawatan (S.Kep), Ibu dari dua anak, berusaha menjadi isteri yg sholehah, suka nyanyi, kuliner, jahit baju dan design sendiri pola pakaian, belajar menulis dan suka baca artikel terutama isu kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aspek Kebutuhan Dasar Manusia

30 April 2011   14:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:13 2317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1304172521702868548

Ilmu keperawatan adalah ilmu tentang kebutuhan dasar manusia dan cara-cara memenuhi kebutuhan dasar. Artinya ilmu yang dipakai perawat atau ners adalah ilmu yang sangat penting bagi hidup dan kebahagiaan manusia agar tetap sehat secara social maupun ekonomi. Ilmu yang sangat indah tetapi mengapa keperawatan belum indah dirasakan oleh masyarakat bahkan cenderung masih mencari-cari bentuk pengamalan. Barangkali memang kita perlu memahami caring sebagai dasar pemahaman ilmu keperawatan. Hanya dengan caring, perawat tumbuh menjadi profesi yang terhormat. Caring adalah kunci perawat mengamalkan ilmunya, sehebat apapun seseorang mempunyai ilmu kalau tidak mempunyai caring, ilmu itu menjadi tidak bermanfaat. Ibarat kita melihat buah-buahan segar di kulkas, sangat menyegarkan dn membuat orang ingin menikmati, tetapi tidak bisa karena TERKUNCI. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan caring agar perawat dapat dikenal dan dapat melakukan pendekatan komunikasi yang terapeutik terhadap klien : 1. Perkenalkan diri anda kepada klien yang akan anda rawat, adalah kurang nyaman bagi kedua belah pihak baik pemberi asuhan maupun penerima asuhan bila tidak saling mengenal. 2. Bina hubungan saling percaya antara anda dengan klien, tidak mengapa bila anda menanyakan perihal keluarga kepada klien (mis; menanyakan kesehatan anak dan istri, sudah mempunyai berapa orang anak dan istri, eh... anaknya saja yang ditanyakan). Karena hal ini dapat membuat klien merasa lebih dekat dengan anda. 3. Rawatlah klien kita dengan ikhlas, penuh perhatian, dan sabar, jangan memikirkan gaji yang kecil bila sedang merawat klien karena sifat baik anda akan menguap. 4. Tolonglah atau rawatlah klien sebanyak kita mampu, jangan hitung-hitungan pasien dengan teman anda yang lebih banyak cemberut bila sedang bekerja. Perawat seringkali menjadi orang pertama yang mendeteksi perubahan pada kondisi klien, tanpa memperhatikan latar belakangnya. Oleh karena itu kemampuan berpikir dan menginterpretasikan secara kritis tentang arti perilaku klien dan perubahan fisik yang ditampilkan merupakan hal yang sangat penting bagi perawat. Ketrampilan pengkajian dan pemeriksaan fisik menjadi alat kuat bagi perawat untuk  mendeteksi perubahan baik halus maupun nyata yang terjadi pada kesehatan klien. Pengkajian fisik memungkinkan perawat untuk mengkaji pola yang mencerminkan masalah kesehatan dan mengevaluasi perkembangan klien sejalan dengan terapi. Perawat bekerja diberbagai tempat, mencari informasi tentang status kesehatan klien. Perawat melakukan pemeriksaan kesehatan di health fairs, klinik skrining, tempat praktek dokter, atau di rumah sakit. Skrining kesehatan melibatkan pengukuran fungsi fisik tertentu atau tes diagnostik untuk mendeteksi seseorang dengan kemungkinan tinggi memilikki karakteristik. Sebagai contoh, skrining tekanan darah mendeteksi resiko tekanan darah tinggi. Tes kulit tuberkulin mengidentifikasi orang-orang yang terpajan tuberkulosis. Informasi dari skrining kesehatan menentukan perlu tidaknyanya pemeriksaan yang lebih komprehensif. Pengkajian kesehatan lengkap melibatkan peninjauan yang lebih rinci terhadap kondisi klien. Perawat mengumpulkan riwayat keperawatan dan melakukan pemeriksaan perilaku dan fisik. Riwayat kesehatan melibatkan wawancara yang lama dengan klien untuk mendapatkan data subjektif tentang kondisi sekarang. Wawancara merupakan kesempatan bagi perawat untuk membentuk hubungan dengan klien yang meningkatkan pembagian informasi. Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis. Kondisi dan respon klien mempengaruhi luasnya pemeriksaan. Keakuratan pengkajian fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penentuan respons terhadap terapi tersebut. Kontinuitas layanan kesehatan membaik jika perawat membuat pengkajian yang berkelanjutan, objektif dan komprehensif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun