Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pria Berbaju Lusuh

27 Januari 2017   10:21 Diperbarui: 7 Juli 2017   14:45 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Masih tentang dia?”

“Kamu tahu, saya tak pernah berhenti memikirkannya.”

Luci sekarang mendekati saya sambil merobek-robek daun dalam mulutnya yang tak bergigi sempurna. “Dan kamu seharusnya sadar Pal, kita ada di daftar makhluk yang tak pernah diinginkannya.”

Saya membeku. Lalu kembali teringat pada sosok lelaki sederhana yang saya jumpai setiap pagi buta. Walau dengan baju lusuh penuh lubang dan topi bertambal, tak pernah saya rasakan perasaan yang semenggelegak itu sebelumnya pada seseorang. “Lantas apa ada celah untuk dia menyukai saya?”

“Kamu bicara layaknya remaja yang sedang kasmaran saja, Pal.” Luci terkekeh. “Mungkin kamu harus meminimalisir kebiasaanmu menonton sinetron khas anak muda. Mereka meracuni otakmu.”

"Saya tak merasa seperti itu."

Luci menyenggol bahu saya, terkekeh, lalu meneruskan pekerjaannya. “Jangan terlalu cemberut. Besok kita perlu tempat untuk bersembunyi. Besok adalah jadwalnya.”

Saya berpikir sejenak. Menimbang.

“Kamu tak begitu bodoh kan, Pal?” Luci melengok. Saya menghindarinya.

“Jangan korbankan nyawamu. Kita harus pergi.”

Saya menggeretakan gigi, membayangkan esok hari. “Tapi ini kesempatan saya, Lus. Mungkin, besok, semua impian saya akan terwujud. Mungkin besok adalah waktu saya untuk menunjukan padanya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun