Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Dongeng | Bersembunyi Dalam Hujan

3 Juli 2017   20:56 Diperbarui: 11 Juli 2017   21:02 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ratu musim panas telah tiba.”

“Selamat datang.”

“Ya, selamat datang, Juli.”

Juliana Caesar, seorang wanita yang mengenakan gaun kuning emas berjalan begitu anggun di altar panggung. Rambutnya terjuntai begitu lurus sepinggang. Matanya bulat kehijauan. Wajahnya berseri. Bibirnya tak pernah berhenti merekahkan senyum.

Ia berdiri sedikit gemetar karena gaunnya sempat terinjak. “Terima kasih,” ucapnya malu-malu.

Permaisuri mendekat. “Teruntuk Juliana Caesar, putri dari Kaisar Romawi, Julius Caesar.” Sebuah mahkota meluncur dengan anggun ke kepala Juli.

“Kupercayakan padamu satu bulan penuh untuk kau isi dengan penuh suka cita. Hidupkan pepohonan, hasilkan buah-buahan, mekarkan kuncup-kuncup bunga.”

Di tangan wanita itu kini timbul berbagai macam gambar: pepohonan, buah-buahan, dan bebungaan yang mekar.

“Kujadikan musim panas sebagai temanmu, dan sedikit hujan untuk membantu.”

Berpuluh-puluh gelas keramik terangkat ke udara. Sedikit demi sedikit nektar bunga yang baru mekar bewarna putih bening, mengisi ruang kosong di dalamnya.

“Teruntuk Juliana Caesar, Ratu Musim Panas,” pimpin sang permaisuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun