Selain pengenalan tentang sampah, PT GNI juga memberikan edukasi tentang gaya hidup minim sampah melalui konsep 3R: Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali), Recycle (Mendaur Ulang).
Konsep 3R sendiri sebenarnya sudah dikenal luas oleh masyarakat. Namun lagi-lagi, penerapannya yang masih jarang terlihat.
Untuk memperkenalkan konsep daur ulang (recycle), para siswa di SDN 01 Bunta dan SDN 02 Bunta diajak untuk membuat prakarya daur ulang sampah. Untuk sampah organik, mereka diajari membuat kerajinan bunga dari kulit jagung kering. Sedangkan untuk sampah anorganik, para peserta didik diajak untuk membuat prakarya dari plastik sisa detergen.
Selain dapat mengurangi sampah, kegiatan recycle juga dapat mengasah sisi kreativitas dari para siswa. Kreativitas itu sendiri dapat membantu siswa untuk menemukan solusi dari setiap permasalahan yang mereka hadapi. Kesejahteraan mental alias healing juga bisa didapatkan dari proses kreatif seperti membuat kerajinan.
Sisi baik lainnya adalah hasil daur ulang juga dapat menghasilkan uang. Sebagai contoh, di marketplace kini telah banyak yang menjual tas daur ulang dari plastik kemasan. Harganya pun beragam, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu.
Jika kegiatan ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin desa Morowali Utara menjadi desa percontohan untuk pengelolaan sampah yang memadai dan menguntungkan.
Salam,
Tutut Setyorinie
***
Sumber:
- https://databoks.katadata.co.id/infografik/2023/07/05/inilah-negara-penghasil-sampah-terbesar-dunia-ada-indonesia
- https://www.mongabay.co.id/2024/09/26/penelitian-indonesia-urutan-ketiga-di-dunia-penghasil-polusi-plastik/
- https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1696#:~:text=14%20Desember%202018%2C%20dibaca%205605%20kali.&text=Jakarta%2C%20Kementerian%20Lingkungan%20Hidup%20dan,timbulan%20sampah%20pada%20tahun%202025.
- https://lestari.kompas.com/read/2024/07/24/174916486/pt-gni-gelar-agenda-pikat-rasa-ajak-masyarakat-dan-generasi-muda-di-area