Jadi selain mikroplastik, gelas kertas juga turut mengandung bahan kimia berbahaya.
Hal ini sejalan dengan ungkapan peneliti dari University of Gothenburg sebagaimana dilansir dari Kompas.com, yang menyatakan bahwa gelas kertas dapat menyebabkan kerusakan ketika berakhir di alam, karena mengandung kimia beracun.
Meskipun tidak terlihat, mikroplastik dan bahan kimia sangat berbahaya bagi tubuh, terutama ketika jumlahnya besar dan terus menumpuk.
Baca juga: 5 Cara Sederhana Mengurangi Paparan Mikroplastik
Sampah Gelas Kertas yang Semakin Menggila
Sulitnya pemisahan plastik pada gelas kertas membuatnya menjadi "sampah" pada akhirnya.
Melansir dari Antara News, Teguh Handoko, Pemerhati Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa di seluruh dunia ada 320 miliar limbah gelas kertas per tahunnya dan hanya 1% yang dapat didaur ulang.
Teguh menambahkan bahwa sedikitnya gelas kertas yang didaur ulang dikarenakan proses pemisahan plastik yang sulit dan harganya yang lumayan tinggi serta teknologi yang mumpuni. Di Inggris misalnya, hanya ada 3 perusahaan yang bisa melakukan recycle gelas kertas.
Proses penguraian gelas kertas di alam juga terhitung lama. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa setidaknya dibutuhkan waktu 20 hingga 30 tahun bagi gelas kertas untuk terurai.
Baca juga: Bawa Wadah Sendiri Saat Jajan, Solusi Praktis Kurangi Plastik
Tumbler, Alternatif Pengganti Gelas Kertas
Tumbler alias wadah minuman yang bisa dipakai berulang kali menjadi alternatif paling ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Bahan tumbler yang umumnya terbuat dari stainless steel atau kaca anti panas menjadi jaminan bahwa wadah ini aman untuk minuman apapun, terutama minuman panas seperti kopi, teh, dan cokelat.