Sial banget baju gue kecipratan lumpur! Gagal fesyen show deh hari ini.
Kenapa sih ban harus bocor pas lagi mepet berangkat kerja!
Pake mati lampu lagi, drama korea di tivi kan belum selese. Hadeuuh...
Jika saja kamu perhatikan, emosi negatif atau yang lebih sering disebut dengan misuh-misuh, sering kali datang tanpa aba-aba.
Coba saja kamu berjalan ketika tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang, dengan membawa seciprat lumpur untuk baju kesukaanmu. Apa reaksi otomatis yang kamu keluarkan kepada pengemudi tersebut?
Akankah kamu mengatakan, "Terima kasih ya, sudah menciprati lumpur. Kebetulan motif baju saya semakin indah ketika terkena lumpur."
Atau kamu justru menyalak kepada si pengemudi dengan nyala api yang menyembur dari hidung dan mulut, "Pake mata dong kalo bawa mobil, udah tahu ada lumpur dan ada ORANG!"
Reaksi kedua mungkin akan lebih sering kamu temui di jalan, meski dengan berbeda penekanan (bisa lebih sopan, juga lebih kasar).
Ibarat boneka Woody yang langsung mengeluarkan kata-kata ketika ditarik tuasnya, kamu juga akan langsung misuh-misuh ketika kejadian buruk menimpamu.
Dikotomi Kendali, pijakan menuju Amor Fati
Pada artikel sebelumnya, kita telah sama-sama belajar tentang Dikotomi Kendali, sebagai pembendaharaan hal-hal yang berada di dalam kendali dan di luar kendali.