Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bos VS Leader, Dilema Panggilan Pemimpin Masa Kini

15 Juli 2021   10:05 Diperbarui: 15 Juli 2021   10:13 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bos dan anak buah | sumber: Hipwee

"Ingat ya, laporan ini musti disubmit jam 3 sore! Saya ulangi, jam 3 sore!," sahut Bos sambil menunjuk angka 3 di pergelangan tangannya yang berhias Rolex.

Bos, makhluk yang satu ini biasanya berdiam di balik meja kerja dengan garis wajah curvy, dan kacamata tebal. Di sampingnya terdapat pulpen yang tutupnya hilang, serta buku catatan penuh cakar ayam. 

Bukan, bukan cakar ayam betulan. Melainkan cakar ayam berisi hasil meeting bulanan, mingguan, dan harian (salah satu job desc bos adalah meeting).

Dan jika kamu tidak menemukannya, mungkin kamu sendiri yang seperti itu alias kamu yang bosnya, atau anaknya bos yang ikut-ikutan dipanggil bos.

Namun seiring berjalannya waktu, panggilan bos mulai kehilangan tempat. Hal ini dikarenakan konotasinya yang lekat dengan marah-marah, memerintah, dan cenderung mengerjai, eh merendahi bawahan.

Supreme leader | sumber: https://www.designbyhumans.com/
Supreme leader | sumber: https://www.designbyhumans.com/

Kini, para atasan lebih suka disebut leader ketimbang bos. Konon, leader bersikap lebih bijak.

Ia akan turut mengayuh perahu, ketimbang duduk santai dan menyuruh-nyuruh. Ia juga menjadi orang pertama yang terjun ke laut, sebelum mengajak bawahannya menangkap hiu.

Mungkin film Star Wars yang kerap memanggil kaptennya dengan sebutan leader, seperti Green Leader,  Red Leader, Blue Leader, hingga Supreme Leader, memiliki andil dalam animo julukan ini. 

Uhm, siapa tahu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun