"Ingat ya, laporan ini musti disubmit jam 3 sore! Saya ulangi, jam 3 sore!," sahut Bos sambil menunjuk angka 3 di pergelangan tangannya yang berhias Rolex.
Bos, makhluk yang satu ini biasanya berdiam di balik meja kerja dengan garis wajah curvy, dan kacamata tebal. Di sampingnya terdapat pulpen yang tutupnya hilang, serta buku catatan penuh cakar ayam.
Bukan, bukan cakar ayam betulan. Melainkan cakar ayam berisi hasil meeting bulanan, mingguan, dan harian (salah satu job desc bos adalah meeting).
Dan jika kamu tidak menemukannya, mungkin kamu sendiri yang seperti itu alias kamu yang bosnya, atau anaknya bos yang ikut-ikutan dipanggil bos.
Namun seiring berjalannya waktu, panggilan bos mulai kehilangan tempat. Hal ini dikarenakan konotasinya yang lekat dengan marah-marah, memerintah, dan cenderung mengerjai, eh merendahi bawahan.
Kini, para atasan lebih suka disebut leader ketimbang bos. Konon, leader bersikap lebih bijak.
Ia akan turut mengayuh perahu, ketimbang duduk santai dan menyuruh-nyuruh. Ia juga menjadi orang pertama yang terjun ke laut, sebelum mengajak bawahannya menangkap hiu.
Mungkin film Star Wars yang kerap memanggil kaptennya dengan sebutan leader, seperti Green Leader, Red Leader, Blue Leader, hingga Supreme Leader, memiliki andil dalam animo julukan ini.
Uhm, siapa tahu...