Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Setelah Lulus, Lalu Apa?

27 September 2019   09:51 Diperbarui: 27 September 2019   19:20 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fresh graduate | sumber: http://blog.studentjob.co.id

Banyak di antara para lulusan baru atau yang kerap disapa dengan sebutan fresh graduate bimbang. Banyak dari mereka yang pada akhirnya bertanya-tanya: "setelah lulus, lalu apa?"

Pertanyaan ini konon muncul akibat dunia yang tiba-tiba berubah. Mahasiswa yang terbiasa patuh dengan anjuran peraturan kampus seperti mengerjakan tugas seusai perintah, menghapal materi, menyelesaikan beragam ujian semester, bimbingan, hingga menyusun skripsi dengan arahan dosen pembimbing, kini tiba-tiba di lepas ke dunia luar. Seperti kucing yang lama berada di kandang, lalu ditaruh di luar rumah: aku harus ke mana?

Mungkin kebanyakan dari mereka akan menjawab: aku ingin kerja. Lamar sana-sini. Lalu tersadar bahwa mencari pekerjaan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dan mereka kembali berpikir: lalu aku harus apa?

1. Ambil S2
Bagi kamu yang berminat menjadi seorang dosen, mengambil S2 mungkin adalah langkah yang tepat setelah kamu lulus dari jenjang sarjana. Untuk mengambil kuliah S2 juga jangan terlalu tergesa, biaya yang tidak lagi murah dan mata pelajaran yang dua kali lebih sulit, membuat kamu harus benar-benar matang untuk menentukan di mana kamu akan mengambil kuliah master/magistermu nanti.

Kuliah S2 | ilustrasi sumber: hipwee.com
Kuliah S2 | ilustrasi sumber: hipwee.com
Pertama, cari kampus yang memiliki akreditasi bagus pada bidang yang kamu ambil. Hal ini bisa kamu lakukan dengan menanyakan ke dosen yang bersangkutan dengan bidang tersebut. 

Seperti misalnya, saya di jurusan Akuntansi, dosen saya menyarankan untuk mengambil di Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (ini bukan promosi ya hehe) yang konon untuk Akuntansinya lumayan bagus.

Kedua, pilih program studi yang sejalur dengan jurusanmu agar gelarmu diakui. Hal ini sangat penting, untuk menghindari kuliah dua kali. Ya, hal ini terjadi pada dosen saya sendiri. Dikarenakan mengambil S2 yang tidak sejalur, beliau harus mengulang S2 dan S3nya agar gelarnya diakui.

Lagi-lagi, hal ini perlu kamu konsultasikan ke dosenmu. Seperti di Akuntansi, terdapat dua pilihan ketika mengambil S2 yaitu Maksi (Magister Akuntansi) dan PIA (pendidikan ilmu akuntansi). Jika ingin menjadi dosen yang murni reseach, maka dosen saya menyarankan untuk mengambil PIA.

Ketiga, jangan lupa manfaatkan beasiswa. Biaya S2 yang terbilang cukup mahal akan sangat menguras kantongmu, jadi coba manfaatkan beasiswa ya. Ada banyak beasiswa yang bisa kamu manfaatkan, salah satunya adalah LPDP. Tasya Kamila adalah salah satu artis  yang berhasil menggunakan LPDP untuk kuliah S2nya.

Walau terkenal dengan seleksi yang rumit, dan banyak saingan, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba lho. Kalaupun gagal, setidaknya kita pernah berjuang dan tidak lagi penasaran.

Dosen saya juga memberitahu, bahwa jika riwayat pendidikan ketika S2 sering menjadi tonggak penilaian. Orang yang S2-nya dari beasiswa pasti nilainya berbeda dengan yang biaya sendiri. Begitu pun dengan mereka yang S2 di luar negeri dan dalam negeri, pasti memiliki nilai yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun