Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Cerpen | Pertemuan di Ujung Penantian

23 Mei 2019   22:13 Diperbarui: 25 Mei 2019   17:14 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Fitri..." sahut wanita itu setelah beberapa lama.

Aku menoleh, menatap wanita yang telah kucari selama 20 tahun. 

"Fitri maafkan kami," sekarang laki-laki itu yang mendekapku erat.

Namun aku tidak tahu lagi harus mengucapkan apa. Seluruh ungkapan, kata, dan keluhku sudah tenggelam bersama rasa penasaranku. Namun saat pandangan mata kami bertemu, aku tahu tidak ada lagi yang perlu dijelaskan. Dalam deru bahagia, giliran aku yang mendekap mereka.

Bulan Fitri bagiku adalah segalanya.

Fitri adalah bulan suci dimana orang kembali ke keadaan bersih. Fitri adalah bulan dimana aku bertemu dengan dunia, namun berpisah dengan orang tua. Fitri, bulan dimana Abah selalu mengajakku jalan-jalan berkeliling kota. Fitri, bulan dimana Ama menjahitkan baju untukku sebagai hadiah. Di bulan Fitri juga, Ama kemudian menjelaskan, bahwa aku adalah anak yang dibuang.

--

TS, 23 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun