Hingga suatu hari ketika nasib naasku datang.
Seseorang mendatangiku dari kejauhan.
Dengan sepatu bootnya yang hitam legam dan juga kebesaran.
Tubuhku menciut berusaha menghindar.
Tapi aku tahu itu tak akan membuat perbedaan.
Dan akhirnya sepatu boot itu menebas kelopakku dengan garang.
Lalu mematahkan batang leherku dengan sekali tebasan.
Aku jatuh—tergolek lemas di jalanan.
Dengan batang leher yang berdenyut sakit tak tertahankan.
Kupikir, inilah akhir hidup si mawar liar.
Mati terinjak sepatu boot yang kebesaran.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!