Mohon tunggu...
Tutut Puri Oktia
Tutut Puri Oktia Mohon Tunggu... -

TK Trisula II Semawung Daleman,Kutoarjo, Purworejo SD N Jono,Bayan,Purworejo SMP N 10 Purworejo SMA N 7 Purworejo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Persahabatan Sejati

14 Desember 2010   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:45 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi hari suasana yang begitu rame di sebuah sekolah negeri Tia dan Sari sedang duduk di kursi koridor sekolah sambil bercakap-cakap. Mereka adalah teman satu kost dan juga satu kamar. Mereka berdua sedang menunggu pengumuman yang akan dimausuki kelas XI yaitu masuk IPA atau IPS

Tidak terasa waktu begitu cepat, 2 jam berlalu. Akhirnya pengumuman itu dibagikan. Berupa kertas yang berisikan nama - nama murid yang menempati 1 kelas itu nantinya. Tia dan sari membuka pengumuman secara bersamaan. Hasilnya begitu menyenangkan dan mmbuat mereka terkejut. Mereka kaget mengapa bisa masuk IPA. Mereka berdua berada di kelas yang sama yaitu XII IPA 4 terdiri dari 40 murid. Setelah mereka membaca nama-nama teman yang masuk kelas itu mereka kebanyakan belum begitu kenal. Jadi mereka merasa harus mulai beradaptasi kembali.

Hari pertama masuk sekolah di kelas yang baru dan bertemu teman-teman lagi. Tia dan Sari berangkat paling akhir diantara teman-teman lainnya. Mereka sudah biasa sejak kelas X datang ke sekolah berbarengan dengan bel tanda masuk. Semua anak yang melihat kedatangan mereka bingung dan bertanya-tanya kenapa pertama masuk sekolah siang sekali. Padahal bagi Tia dan Sari itu masih pagi dan merupakan hal yang biasa. Sekolah mereka adalah sekolah paling pagi masuknya, 07.30 diantara sekolah yang ada di daerah mereka. Dan hal itu yang membuat mereka berdua malas berangkat pagi. Teman-teman Tia belum tahu bahwa mereka kost bersama dan jarak kost ke sekolah sangatlah dekat, mungkin hanya ditempuh 5 menit itu dengan jalan kaki.

Jam pelajaran pertama dimulai yaitu bahasa Indonesia guru pengajarnya pak Bembi, menurut kakak kelas Tia pak Bembi orangnya lucu dan tidak pernah melarang muridnya keluar kelas jika ijin terlebih dahulu, apalagi jika ijin ke toilet. Padahal kebanyakan dari mereka ijin ke toilet tetepi mereka pergi ke kantin untuk membeli cemilan atau sekedar nongkrong. Di kelas Tia yang baru sudah mengenal sebagian nama-nama temannya. Banyak dari mereka yang belum Tia kenali. Yang dia kenal hanya teman 1 kelas saat kelas X. Adi, Cahyo, Yoga, Dinar, Tari dan Ndut yang dia kenal.

Tia dan Sari teman sekamarnya mengawali perkenalan mereka dengan Mbul dan Diah. Mereka lucu dan asyik diajak cerita. Diah anaknya cerwet dan Mbul sesuai dengan panggilanya, dia gendut dan lucu. Lama-lama mereka berempat begitu akrab dan saling memahami satu sama lain. Diantara kami berempat Diah adalah orang paling sibuk, dia adalah anggota osis di SMA mereka sebagai sekertaris. Tia juga sedikit sibuk, dia adalah anggota PASKIBRA dan PRAMUKA di SMA. Tetapi hal itu tidak membuat mereka berempat ribut dan terganggu. Jika hari libur atau pulang lebih awal mereka pergi bersama, entah makan, minum, renang atau ke pantai bersama. Bahkan kumpul di rumah mereka satu persatu secara bergantian.

Hari berganti hari bulan berganti bulan. Sari, Mbul, Tia, dan Diah pun semakin akrab. Setiap ada kelompok apapun mereka selalu bersama. Dari mereka berempat Diah yang sudah punya cowok, namanya Nugu. Nugu adalah anak IPS 2. Kelas Diah dan Nugu berdampingan, jadi saat istirahat setelah Nugu usai pelajaran dia menemui Diah untuk ke kantin bersama. Tia, Sari dan Mbul pun menyusul di belakangnya. Disana mereka tetap makan bersama walaupun ada Nugu dan kembali ke kelas juga bersama-sama. Nugu orang yang baik. Tetapi pada suatu hari mereka berempat berencana pergi ke tampat rekreasi di Magelang, tetapi Nugu tidak mengetahui hal itu. Diah Lupa untuk memberi tahu Nugu. Hal itu membuat Diah dan Nugu bertengkar saat Nugu mencoba menghubungi Diah. Tetapi Tia, Mbul dan Sari membantu Diah dalam mengatasi masalahnya dan membantu membicarakan hal itu baik-baik dengan Nugu. Nugu akhirnya mengerti dan memaafkan kesalahan Diah. Mereka bertiga Mbul, Tia dan Sari selalu ada di saat diantara mereka membutuhkan. Akhirnya Diah dan Nugu pun baikan. Mereka senang bila masalah mereka sudah di atasi dan selesai dengan baik.

Selang beberapa bulan Sari pun juga mempunyai cowok baru, namanya Abu. Dia berbeda satu tingkatan dengan Sari. Dia adalah anak kuliahan. Tetapi sifat Abu dengan Nugu sangat berbeda. Abu orangnya sangat protektif. Jadi dianta mereka berempat sejak awal Sari jadian dengan Abu hanya dia yang jarang main dan kumpul bersama. Entah karena Sari yang tidak mau ikut kumpul atau larangan Abu kepada Sari untuk tidak ikut kumpul bersama mereka. Tetapi Tia, Mbul dan Diah pun bisa mengerti akan hal itu. Lama-lama mereka bertiga mulai memahami sifat Abu yang sesungguhnya. Ternyata dia merupakan orang yang sangat egois, dia lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada orang lain. Tetapi karena sifat Sari yang begitu penurut maka dia tetap mendengar kata-kata Abu daripada teman-temannya. Setelah Tia, Mbul dan Diah mengetahui tersebut mereka berbicara kepada Sari saat istirahat sekolah bahwa dia jangan terlalu nurut berkata iya apa kata Abu. Saripun mendengar apa yang temannya katakan. Setelah Sari mendengarkan nasehat teman-temannya dia sadar bahwa Abu memang orang yang egois, tetapi dia bisa menerima hal itu dan akam mencoba merubah sifat Abu menjadi lebih baik.

Akhirnya saat ada liburan mereka berempat berencana pergi ke pantai. Diah mngajak Nugu, Sari mengajak Abu dan hanya Tia dan Mbul yang selalu berdua. Tia dan Mbul begitu dekat , karena mereka tidak punya teman laki-laki yang akan di ajak ke pantai. Mereka berdua selalu pergi bersama jika Diah dan Sari sedang pergi bersama pacarnya. Mereka berdua tidak pernah iri akan hal itu.

Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Tidak terasa ternyata sudah memasuki kelas XII dan kelas yang baru lagi. Tetapi suasana didalam kelas ada yang terasa berbeda. Ternyata anak-anak IPA 4 sudah mulai akrab dan sangat kompak. Minggu berganti minggu. Anak-anak mulai bermain, makan bersama. Tia, Mbul, Sari, Diah tidak pernah ketinggalan akan hal itu. Pada saat itu mereka berencana untuk pergi ke rumah Zesi teman sekelas mereka untuk main. Saat itu Tia bingung berhubung Mbul naik motor bersama Tari jadi Tia bersama Angga teman sekelasnya. Tia belum begitu akrab dengan Angga, karena mereka berdua jarang mengobrol. Tapi seiring berjalanya waktu diperjalanan mereka mulai akrab. Dengan kejadian ini, selang beberapa minggu Tia dan Angga jadian. Mereka sekelas. Tetapi mereka berdua tidak menghiraukan akan hal itu. Mereka tetap biasa saja di kelas. Hari demi hari Tia dan Angga lalui. Tetapi Tia tidak akan pernah lupa dengan Mbul, Sari dan Diah teman yang selalu menemaninya saat Tia membutuhkan. Angga adalah orang yang begitu perhatian dan begitu memahami orang lain. Dia tidak pernah melarang saat Tia ingin berkupul dengan teman-temannya walaupun dia tidak diajak. Itu yang membuat Tia merasa cocok dengan Angga. Walaupun hanya Mbul yang sendirian yang belum punya cowok tetapi Diah, Sari, dan Tia tidak pernah melupakan Mbul. Mereka masih selalu bersama jika ada waktu libur.

UAN sudah dekat. Anak-anak sudah mulai sibuk belajar dan les sendiri-sendiri. Mereka sibuk untuk keberhasilan masing-masingi. Bahkan Diah, Sari, Mbul dan Tia yang tadinya selalu bersama mereka sibuk dengan urusan mereka agar lulus ujian nantinya. Tetapi mereka berempat sempat menyadari mengapa mereka tidak belajar bersama saja. Hal itu membuat mereka membuka mata dan memutuskan untuk belajar bersama. Bahkan Angga juga ikut belajar bersama dengan teman-teman Tia. Tetapi dia tidak pernah malu.

Akhirnya Uanpun tiba. Anak-anak IPA 4 berdoa bersama agar kelas mereka lulus 100%. Mereka berniat untuk menyumbangkan sesuatu ke panti asuhan jika kelas mereka lulus 100% nantinya. Hal itu yang mereka ucapkan saat berdoa bersama. Tetapi akhirnya impian itu terwujud setelah pengumuman hasil ujian dibacakan bahwa anak XII IPA 4 lulus semua. Mereka berteriak senang sekali. Sesuai yang sudah di ucapkan saat berdoa bersama, mereka semua mengumpulkan pakaian yang mereka punya dan masih layak pakai, beras, mie dan gula dibawa kepanti asuhan yang dekat sekolah dengan mereka. Mereka juga mengadakan syukuran bersama dengan semua anak XII IPA 4. Hal itu membuat wali kelas mereka bangga kepada mereka dan menambah kekompakan kelas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun