Mohon tunggu...
Tutut Handayani
Tutut Handayani Mohon Tunggu... Freelancer - Simple

Mantan jurnalis ekonomi & perantau dunia yang berdomisili di Swedia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Penulis Indonesia Terkenal di Swedia

29 Januari 2021   07:00 Diperbarui: 29 Januari 2021   07:01 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Istimewa (gettyimage & wikipedia) & Pribadi

(Alm) Pramoedya Ananta Toer, Murti Bunanta dan Eka Kurniawan adalah tiga penulis kebanggaan Indonesia yang terkenal di Swedia. Publik Swedia, khususnya kalangan pemerhati dan pecinta karya sastra Indonesia. Bahkan, karya (alm) Pramoedya Ananta Toer dan Eka Kurniawan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Swedia dan dipasarkan di Swedia. Koleksi novel kedua penulis itu pun dapat dijumpai di Perpustakaan Nasional Swedia dan Kota Stockholm. 

Sementara itu, Murti Bunanta, pendiri Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA) Indonesia berulang kali menjadi finalis Astrid Lindgren Memorial Award (ALMA), sebuah ajang penghargaan bergengsi untuk para profesional yang berkutat di pengembangan dan pelestarian minat baca dan buku anak-anak di seluruh dunia. 

Lalu, mengapa ketiga pengarang tersebut dapat dikenal baik oleh publik Swedia? 

(Alm) Pramoedya Ananta Toer

Judul Buku Dalam Bahasa Swedia (Photo collage: Pribadi/sumber: istimewa)
Judul Buku Dalam Bahasa Swedia (Photo collage: Pribadi/sumber: istimewa)

Koleksi novel karya (alm) Pramoedya Ananta Toer sering direkomendasikan jika ingin melihat 'wajah' Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, era Proklamasi Kemerdekaan, masa orde lama kepemimpinan Soekarno (Presiden Republik Indonesia pertama) dan era kepemimpinan Soeharto (Orde Baru). Karya sastra pria yang akrab dipanggil Mas Pram ini kental dengan nuansa pergerakan dan perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan Jepang serta kehidupan masyarakat Indonesia usai Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. 

Para pembaca novel karya Mas Pram ini setidaknya dapat belajar sejarah Indonesia, terutama dari seri Tetralogi (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca) yang fenomenal yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing, termasuk Swedia. Seri Tetralogi edisi bahasa Swedia yang diterbitkan oleh perusahaan Leopard ini dapat ditemui di Perpustakaan Kota Stockholm dan Nasional Swedia. 

Lahir: 6 Februari 1925 di Blora - Jawa Tengah. Wafat: 30 April 2006.

Murti Bunanta

Photo collage: Pribadi/sumber: Istimewa
Photo collage: Pribadi/sumber: Istimewa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun