Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesak Rindu

22 Juli 2016   22:39 Diperbarui: 23 Juli 2016   00:12 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai Rindu,
aku telah tiba di kamar kayu,
yang lelangitnya penuh puisi lugu,
buah bingungku menyatakan sesak rasa menanggungmu

Malam ini juga begitu,
sesakku lebih lambat dari detak waktu
padahal, tadi di perahu
doaku kamu jangan membayang dulu

Ah, waktu-perahu tiada jua mendukung inginku
kini aku sendiri bergumul rencana puisi lugu yang baru
demi membujuk sesakku agar tak jadi mendayu, sendu

Hanya saja Rindu,
batre laptopku seperempat dari penuh,
mana PLN kambuh belagu, diciptanya mati lampu

Jadi Rindu, sebab malam makin sayu,
sesak karenamu biarlah kubawa tidur dulu
dan biarlah puisi-puisi lugu itu,
kelak ku persembahkan di malam minggu, cuma buatmu!

Kamu mau kan Rindu?

[2016]

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun