Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Layu di Hari Minggu

11 April 2016   05:30 Diperbarui: 11 April 2016   21:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada rindu yang layu, di hari minggu
tanah kenangan tempat tumbuhnya merekah kering
air gairah yang menyiraminya berhenti
mungkin karena terlanjur diprivatisasi:
sering menghitung untung dan rugi, menjadi komoditi

Ada rindu yang layu, di hari Minggu
pada tanah kenangan yang mengering, air gairah yang diprivatisasi
kelelahan menggapai cahaya Matahari
kecamuk sesaknya gagal berasimilasi energi
ditolak membuah cinta

Pada rindu yang layu, di hari Minggu
tetumbuhan rasa yang ditolak membuah cinta, kini meranggas kerontang

rindunya yang layu telah menjadi racun
menyimpan sakitnya kepada tak berarti

menghitam
mati

ditinggal sendiri

melewati malam-malam sunyi

berganti benci yang berdaki!

 

[2016]

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun