Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Melihat Arti Guru Besar di Film "Ip Man 3"

26 Desember 2015   10:14 Diperbarui: 26 Desember 2015   13:43 11108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 90-an, ada tiga komik yang hampir setiap minggu saya datangi di perpustakaan daerah yang terletak diantara Kotaraja dan Abepura, Jayapura, Papua. Ketiga komik itu adalah Kenji, Kungfu Boy dan seri petualangan Asterix. Dua yang pertama bergenre komik Kungfu sedang yang terakhir adalah kehidupan suku bernama Galia yang selalu sukses membuat kekuasaan Romawi kocar-kacir lewat tangan Asterix dan sobatnya, Obelix.

Kenji, secara khusus, adalah cerita seorang bocah Jepang yang diajari beladiri kungfu beraliran Wing Chun oleh kakeknya, seorang veteran perang. Kakeknya kemudian pergi dan Kenji, nama bocah itu, pergi mencarinya. Dalam pencaharian itulah, Kenji terus mengalami pendawasaan ilmu Wing Chunnya.

Berpuluh tahun kemudian, saya sudah melupakan Kenji dan secara umum sudah tidak lagi membaca komik secara intensif. Termasuk juga dua yang lain itu. hingga akhirnya saya menemukan kembali kisah Kenji dalam film Ip Man. Barulah saya sadar, komik Kenji yang saya baca ternyata hanyalah bentuk populer kecil dari sejarah aliran kungfu dimana Bruce Lee merupakan salah satu murid terkemukanya.

Saya membaca sumber yang sangat terbatas tentang sosok ini. Dari sumber tersebut, dikatakan Ip Man (Yip Man) atau Ip Kai Man (Yip Kai Man) adalah nama seorang Guru Besar aliran Wing Chun (lahir di Foshan, Guangdong, Cina pada, 1 oktober 1893). Ia disebut sebagai praktisi beladiri pertama Cina yang mengajarkan aliran Wing Chun secara terbuka. Guru Ip Man meninggal 2 Desember tahun 1972, oleh kanker tenggorokan (Ip Man juga disebut kecanduan opium menurut informasi wikipedia), di Hongkong.

Saya kemudian mengenali sedikit biografi Guru Ip Man melalui cara bertutur populer melalui tiga film yang mulai ditayangkan sejak tahun 2008, 2010, dan tahun 2015.

Karena merupakan biografi seorang Guru Besar Kungfu, maka tiga film ini merupakan perjalanan hidup Ip Man membesarkan Wing Chun di pusat aliran kungfu kala itu. Ip Man pertama menceritakan Ip Man yang harus bersaing untuk menjadi salah satu aliran yang diterima untuk diajarkan selain menghadapi dinamika kolonial yang serakah dan semau gue pada bilangan tahun 1930-an di sebuah kota pelabuhan. Sedangkan pada yang ke dua, ia menyoroti Ip Man muda yang menemukan cinta sejatinya hingga menghadapi tatanan kolonial yang masih berwatak sama.

Lantas bagaimana dengan Ip Man 3, film yang mulai diputar pada Desember 2015 ini?

Pada film Ip Man 3, sebagaimana “sudah dihebohkan” media massa, salah satu daya tarik yang dimasukkan adalah peran serta Mike Tyson, mantan juara tinju dunia kelas berat yang di penghujung karir bertinjunya tidak happy ending. Ide ini katanya datang dari Raymond Wong (produser) sesudah membaca status Tyson di akun Weibo yang bilang “siapa petarung terhebat di Tiongkok?” Lantas dijawab seseorang : Donnie Yen, (si pemeran Ip Man). Dari sinilah ide memasukkan Tyson ke dalam Ip Man ditemukan, kata Raymond sebagaimana dilansir situs berita CNN Indonesia.

Si Leher Beton-julukan Tyson semasa jaya--di film Ip Man 3 berperan sebagai Frank, seorang pengembang bisnis properti, memiliki seorang istri Cina yang ayu-anggun dan seorang anak perempuan. Dalam "imajinasi sejarah" yang lebih besar, kita boleh memaknai sosok Tyson sebagai pengusaha properti mewakili kehadiran dari kuasa ekonomi Barat yang ambisius dan berselingkuh dengan tatanan hukum (aparat polisi) untuk menjaga keberlangsungan kepentingannya. Sebagai pengusaha properti, Tyson juga memelihara sejenis kelompok “paramiliter terselubung” sebagai kaki tangannya; sebuah setting konteks yang selalu hadir pada Ip man 1 dan 2.

Konflik dimulai ketika si pengembang properti ini mengincar lokasi gedung sekolah untuk ekspansi bisnisnya. Dalam usaha mengeksekusi kepentingan bisnis itu, ia menggunakan tenaga paramiliter sebagai alat represi terhadap kepala sekolah yang menolak, lalu melakukan aksi pembakaran hingga penyanderaan siswa. Sekolah itu merupakan sekolah banyak anak-anak termasuk anak lelaki Ip Man. Konflik inilah yang menjadi alasan kemanusiaan, dasar moral, yang membuat Ip Man dan muridnya pasang badan untuk menjaga aset dan keberlangsung proses belajar mengajarnya secara sukarela.

Ip Man-lah yang pergi menemui pengusaha properti sesudah gagalnya seorang pembunuh bayaran menghabisi Ip Man. Pembunuh bayaran dikirim sesudah aksi bakar gedung sekolah dan penyanderaan beberapa anak oleh paramiliter itu gagal total. Aksi berkelahi Ip Man dengan pembunuh bayaran ini terjadi dalam sebuah lif ketika sedang mengantarkan istrinya yang divonis menderita kanker dan hanya memiliki sisa hidup enam bulan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun