Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT 2 RTC] Gundah untuk Nyonya

31 Maret 2017   13:22 Diperbarui: 1 April 2017   06:33 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: blog.naver.com

- Kepada: kejahatan kekuasaan yang tidak memiliki jenis kelamin.

Buah cempedak harum baunya,
bukan nangka, terlebih papaya.

Bila Nyonya lapang hatinya,
sudilah mendengar beta punya gundah.

Lama berlayar ke Jayapura,
dari Jakarta, seminggu harinya.

Beta orang Timur Indonesia,
Maaf di muka, lugas terbuka benci pura-pura.

Sambal Lupo sedap rasanya,
Dimakan dengan nasi baru ditanak

Negeri  kaya sedang sengsara
Jiwanya luka, tubuhnya retak.

Naik kelotok ke Mendawai,
singgah di Samuda beli semangka.

Kalaulah Nyonya orang merdeka,
mengapa merantai nasib jelata?

Langsat Ponti ada musimnya
tiba di Sampit, manis dagingnya

Jika Nyonya orang terpercaya,
bagaimana tega merampok negara?

Jauh berlayar ke hulu Katingan,
Sepanjang sungai, Bekantan penjaganya

Andai Nyonya berhati negarawan,
berhentilah sebelum tiba binasa!

Indonesia kita, tanah air semua
Papua Kalimantan pulau besarnya.

Ini saja gundah hati orang biasa
semoga Nyonya waspada maksud beta.

***

Karya pantun yang diikutsertakan untuk merayakan HUT ke 2 Rumpies The Club. Panjang umur, terus berkarya dan sukses selamanya.

Logo RTC
Logo RTC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun