Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Story Collector

Mō zhe shítou guò hé - Deng Xiaoping | Ordinary Stories, Structural Echoes

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Telepon Rindu

25 April 2025   09:49 Diperbarui: 25 April 2025   09:49 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : unsplash/ via Kumparan 

pagi ini, wajah rindu nongol di layar gawaiku
nafasnya sesak, suaranya tersedak

rindu sedang uring-uringan, ngambek dan kusut
panggilannya seperti ajakan ke medan perang

waktu makin tua, melelahkan dan menuntut manusia
tapi, mana pernah rindu menanam kalender di hatinya?

besok pagi, rindu akan menelpon lagi
membawa kenangan-kenangan yang gigih

ketika kita digerogoti senja,
rindu masih memiliki hati seorang bocah,
kesepian tapi tak menyimpan dendam
tidakkah kamu juga percaya?

malam ini,
rindu tertidur lelap dan sepi
aku menghitung nafasnya yang seperti arloji

rupanya rindu baru saja kembali
dari masa kecilku yang hepi

Nusaloka--ujung April 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun