Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Story Collector

udah ah! | brontoaji19@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kita yang Melipat Pagi

12 April 2025   07:19 Diperbarui: 13 April 2025   14:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit menjelang malam | Foto: S Aji

(0)/
apa yang tersisa dan tak tersentuh
di dalam cangkir itu
ketika segalanya akan menjadi
malam terakhir kita di sini?

(1)/
kamu meyakini bahwa itu
adalah gulungan riwayat dari
harapan yang menjangkau pikiran-pikiran
kosong di penghujung pukul tiga dinihari

(2)/
menurutku, lebih menyerupai kegelisahan
yang diam-diam bertamu
di teras rumah kayu  dengan lantai tanah
di remang senja, lembab dan tenang

(3)/
ada pula doa-doa tengah malam
yang terus-terusan  berbunyi ketika bibirmu
bersentuhan dengan bibir cangkir, menjadikan
malam yang selalu sama tak akan membahayakan

(4)/
juga kenangan-kenangan yang selalu
bercahaya sebelum kokok ayam pertama
membuat kita akan bergandengan
ke dalam mimpi yang lelap

(5)/
kemudian semua ini
dengan nafas terakhir yang kita miliki
melahirkan hal-hal
yang abadi sebelum pagi

Nusaloka, April

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun