Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Juventus Sukses Sempurna, Man City Setia Semenjana

12 Desember 2024   07:12 Diperbarui: 13 Desember 2024   10:37 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara di level Liga Champions, Yildiz, dkk sebenarnya tampil mengesankan mengingat ini adalah musim perdana Thiago Motta membawa tim bermain di kasta tertinggi Eropa. Juventus juga baru sekali kalah, walau capaian ini paling jelek dibanding tiga tim Serie A: Milan, Atalanta dan Inter Milan secara peringkat.

Dua Ciri yang Berjibaku

Subuh barusan, Thiago Motta memberi bukti jika dia mengerti bagaimana menetralisir cara kerja dari game plan Pep Guardiola. 

Sejak awal, dia memasang Conceicao dan Yildiz di sayap, menemani Vlahovic. Dua jangkar yang makin padu, Thuram dan Locatelli juga bermain sejak awal, tidak seperti saat menghadapi Bologna yang hampir saja berakhir kekalahan. Yang sama pentingnya, ia memasang Danilo di bek kiri, melengkapi formasi 4 bek beserta Kalulu, Gatti dan Savona.

Motta paham seutuhnya bahwa sekalipun ia bermazhab sepak bola dengan penguasan bola mayoritas, menghadapi Man City hanya akan membuatnya subordinat. Maka, yang semestinya dimainkan adalah jenis sepak bola yang super disiplin, efektif, dan klinis. 

Penting pula memastikan bahwa kesalahan kecil yang menjadi undangan bagi malapetaka jangan pernah terjadi. 

Sedangkan Man City tetap bertandang dengan cara mereka, dengan identitas yang khas: penguasaan bola, operan pendek yang dinamis, manuver dari dua flank, dan eksplosifitas Haaland.

Man City bertahun-tahun dengan Pep adalah gaya yang selalu mengepung dan membongkar. Mereka akan terus bergerak mengeksploitasi celah hingga menciptakan kehancuran lawan-lawannya. 

Boleh dikata, menghadapi Pep Guardiola, Thiago Motta akan kembali dengan identitas bertahan Italia sekalipun bertindak sebagai tuan rumah. Sedang Pep Guardiola, tentu saja akan menyerang seperti tim Spanyol. 

"Kami tahu sebelum pertandingan bahwa kami harus bertahan lebih dalam dari biasanya, tapi kami melakukannya bersama-sama sebagai sebuah tim. Dalam menyerang, kami juga harus bekerja sama, menyerang di waktu yang tepat, dan itulah yang kami lakukan."-Thiago Motta

Juventus Sukses Sempurna, Man City Setia Semenjana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun