Membuka Google Chrome, masuk ke laman Youtube. Mendengarkan tembang rock 90-an mungkin baik. Tapi laman muka Youtube disesaki kabar dari giornata ke-3 Serie A.
Seorang kawan, yang juga penghuni sehari-hari di sini, baru pulang bermain badminton. Dia pergi sejak tadi malam, sesudah magrib. Cengengesan. "Masak apa kita hari ini?"
Seperti hari kemarin, sebagaimana di hari kerja, kita akan patungan. Membeli sayur, lauk, memasak lalu makan bersama-sama. Â
Tiba-tiba ingin kanal Vidio, melihat mini match liga Inggris tadi malam.Â
Arsenal hampir saja tumbang, Man City masih tak kehilangan cirinya: dominan dan buas. Tapi big match sesungguhnya baru terjadi malam nanti: Man Utd vs. Liverpool--sepertinya akan begadang demi yang ini.
Kembali ke Youtube. Memeriksa update dari Serie A. Apa kabar Napoli di era Conte? Adakah Milan membaik?
Andai kiper Suzuki tak melakukan aksi bodoh yang berujung kartu merah, Napoli mungkin bakal nelangsa di hadapan Parma, yang pekan kemarin melumat Milan.Â
Saat yang sama, Lukaku berhasil membuktikan alasan Conte memaksanya pindah dari Roma dan tak memasukan Oshimen kedalam skuad. Lukaku bikin gol di debutnya.Â
Lazio vs. Milan. Berakhir imbang 2:2. Apakah Fonseca masih masuk akal, sekalipun dibela oleh Arrigo Sacchi?Â
Akan lebih baik memastikan situasi paska-laga dengan membaca kabar di situs Footbaall Italia. Ternyata, pelatih yang senegara dengan Rafael Leao itu masih mengeluhkan sebab yang sama.Â
"Saya pikir kami menjalani babak pertama dengan baik karena kami mengontrol bola. Babak kedua benar-benar berbeda. Kami mengizinkan Lazio bermain karena kami sendiri berhenti berusaha."