Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan di Atas (R)atap

19 Agustus 2024   20:33 Diperbarui: 19 Agustus 2024   20:51 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: S Aji)

Bulan tiba di atas atap,
ketika senyap dibelah nasib.

Makin dalam, malam semakin dipenuhi gaduh,
bertukar tambah dengan sendu, remuk,
segala akibat yang berbayang-bayang
sebagai trauma.

Di bawah perlindungan atap,
nasib masih bernyanyi ganjil,
lirih bagi sendiri, bertepuk sebelah,
dan/atau puisi-puisi yang tak pernah dibaca  

Hingga lama sekali, sudah lama sekali
tak ada lagi diam yang bisa
menunda dan mengaburkan
airmata dan asa sisa.

Siapa yang tega,
datang sebagai khotbah?

MANUSIA...

-0-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun