Di Sesion 5 Part 1, Apa yang Terjadi dengan Virgin River?

Sebagaimana sudah terang benderang dilukiskan dalam Virgin River dan Janji Kebahagiaan Masyarakat Sekuler, pada sesion 5 yang baru saja tayang di Netflix, kita masih menyaksikan sketsa sosiologis yang masih sama kuatnya. 

Yaitu tentang kolektivisme produktif dengan bertumpu pada individualisme kewargaan yang saling peduli dan melindungi. 

Di dalamnya, kita bertemu dengan jiwa-jiwa yang datang dengan rasa sakit yang disebabkan kehilangan suami dan bayi semisal Mel Monroe atau dikarenakan trauma paskaperang yang menjadi mimpi buruk seperti yang dialami Jack Sheridan. Di Virgin River, jiwa-jiwa seperti ini datang, menetap lalu memulihkan dirinya. 

Sebab itu, Virgin River adalah refleksi dari keberadaan masyarakat yang sehat. Bukan karena negara menyediakan fasilitas yang cukup, semisal layanan rumah sakit dan konseling kejiwaan gratis. Atau lembaga agama yang layanan yang penuh welas asih merangkul jiwa-jiwa yang tersesat. Di Virgin River, kita tidak menemukan premis seperti ini. 

Dan, apa yang membedakan sesion 5 bagian pertama yang baru saja tayang itu? Catatan ini akan banyak mengandung spoiler, sehingga jika tak nyaman, dilewatkan saja.

Di sesion yang terdiri dari 10 episode, dengan waktu tayang sekitar 40 menit, kita tetap menjumpai konfilik antar pribadi yang terus berkembang mengikuti dinamika masing-masing tokoh. 

Semisal Dokter Vernon yang kedatangan seorang perempuan dari masa lalunya, perempuan yang menyimpan rahasia jika cinta muda mereka berbuah anak lelaki. Sang Dokter yang sudah 30 tahun mengasuh klinik juga sedang terancam kebutaan karena penyakitnya. 

Sedang Jack dan Mel sendiri, sebagai protagonis utama dalam series ini, relatif sepi dari pertikaian antar mereka. Terutama sesudah Mel berhasil hamil, mereka bertunangan, hidup serumah, dan Charmine mengakui jika anak kembar di rahimnya bukanlah milik Jack.

Daya Pulih Komunitas. Kali ini, Virgin River seperti ingin menambah kompleksitas dari pakemnya. Di Sesion 5 ini, ada narasi ancaman yang lebih bersifat ekologis terhadap keberadaan komunitas. 

Ancaman itu berupa kebakaran hutan yang meluas hingga ke wilayah pemukiman. Tidak terlalu jelas bagaimana kebakaran bisa terjadi--sebab meski alamnya begitu indah, kita tidak menyaksikan ada warga (dari luar) yang melakukan preweding di sini.