Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Antonio Conte dan yang Tidak Dimilikinya

11 Februari 2021   10:07 Diperbarui: 12 Februari 2021   17:59 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Juventus merayakan keberhasilan mencapai final Coppa Italia sesudah menyingkirkan Inter Milan | Juventus.com

Del Piero, rekan sekaligus mantan anak asuhnya, sampai memberi pesan peringatan. Situasi Conte sekarang sulit, dia mesti berhati-hati. Inter sudah tersingkir dari dua ajang penting di musim ini, terang Del Piero. Padahal Inter di matanya, memiliki kedalam skuad dan cukup pasukan untuk menghadapi semua kompetisi. (Kenapa ya?-pertanyaan ini dari saya)

Walau begitu, Del Piero tetap percaya jika salah satu mantan gelandang terbaik di zamannya ini memiliki plan B atau plan C. Inter kini tinggal memiliki satu fokus saja. Yakni bertarung habis-habisan merebut gelar Serie A yang terakhir kali diraihnya musim 2009/2010. Ditambah lagi, Inter Milan semata yang akan memainkan satu pertandingan tiap pekan. 

Mengapa tidak? Apalagi Inter dan Milan hanya menyisakan 2 poin. Sedang Milan masih harus berbagi konsentrasi di liga Eropa, demikian juga dengan Juventus yang masih akan bertarung di babak 16 besar liga Champions.

Masalahnya di perburuan titel Serie A hingga pekan ke-21, pencapaian Inter Milan masih betah dengan inkonsistensi. Lukaku, dkk beberapa kali kehilangan poin pada laga dimana kesempatan menyalip Milan terbuka lebar. Sekurangnya ada dua kesempatan. 

Pertama, saat Milan dipermak Atalanta 3 gol tanpa balas, pasukan Conte cuma bisa imbang dengan Udinese. Kedua, juga pada saat Milan disikat Juventus 3:1, Inter malah menanggung kekalahan di markas Sampdoria.

Semestinya Udinese dan Sampdoria bukanlah hadangan yang serius. Lebih penting lagi dari itu, ngapain bikin takut tim besar sedang yang gurem gak bisa diapa-apain? Kita tidak sedang membicarakan rasa takut di tengah para pecundang, bukan?

Terkait situasi perebutan tiga musuh bebuyutan ini, Inter Milan akan menghadapi Lazio. Sedang Juventus bertemu Napoli. 

Lazio jelas akan menjadi karakter yang menyulitkan. Anak asuh Simone Inzaghi ini sedang berada dalam jalur yang bagus. Sepanjang Januari hingga minggu pertama Februari 2021, mereka cuma kalah sekali dari Atalanta di ajang Coppa. Sisanya di perhelatan Serie A, mereka sukses melibas Roma, Parma, Sassuolo, Atalanta dan Cagliari. 15 poin bersih dibawa pulang. 

Demikian juga jika merujuk pada lima pertemuan terakhir dengan Lazio, Inter 2 kali menang, 2 kali imbang. Hasil yang menjelaskan kualitas yang sejatinya setara saja. Inter Milan belum tentu menemukan sansak untuk menyalurkan rasa sakitnya.   

Situasi sebaliknya terjadi di Milan. Di pekan ke-22, anak asuh Pioli hanya akan menghadapi Spezia. Sesudahnya baru bermain di liga Eropa. Menghadapi tim pejuang lolos degradasi, Milan rasanya akan kembali memastikan 3 poin demi menjaga momentum positif sebelum berlaga menghadapi wakil Serbia, FK Crvena Zvezda. 

Apakah perjumpaannya dengan Lazio akan menandai munculnya Inter yang menatap setiap pertandingan sampai akhir layaknya pertaruhan hidup dan mati? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun