There’s only one rule in this jungle! When the lion is hungry, he eats! - Mickey Pearson
The Gentlemen akan mengingatkan pada cerita Lock, Stock and Two Smoking Barrels.Â
Film bergenre komedi kriminal itu dirilis tahun 1998 di mana juga menandai debut Guy Ritchie sebagai sutradara film layar lebar.Â
Film ini juga mengenalkan Jason Statham dan Vinnie Jones kepada audiens internasional. Film ini juga adalah debutan yang sukses secara komersil. Menghabiskan dana 1,8 juta dolar AS, film ini berhasil meraup pendapatan 28, 1 juta dolar AS.Â
Kini, The Gentlemen yang telah mendapat rating 8,1 di situs Internet Movie Database, boleh jadi dinikmati sebagai kerinduan akan film kriminal dengan komedi khas sutradara kelahiran Hertfordshire, Inggris.
Walau begitu, saya tidak sedang membandingkan dua film, di mana mantan suami Madonna ini juga bertindak sebagai penulis naskah. Selain itu, dalam batas tertentu, saya memang lebih suka sentuhan Ritchie dalam dua sekuel Sherlock Holmes ( 2009 dan 2011) serta King Arthur: Legend of The Sword (2017).
Saya kira, di dua karakter legendaris itu, kita bisa melihat Sherlock Holmes dan raja Arthur dengan lebih segar.Â
Kerja penyutradaraan Guy Ritchie membuatnya keluar dari pakem yang selama ini tertanam lewat cerita atau film yang telah berusaha menafsirkannya.Â
Sang detektif tidak semata jenius ilmiah dalam membongkar kejahatan sistematis, namun juga mahir beladiri. Sedangkan sosok Arthur yang berdiri di antara mitos dan legenda itu, ditampilkan lebih inline dengan narasi politik perlawanan ala gerakan sosial kekinian.
Karena itu, mari kita bicarakan The Gentlemen yang baru saya saksikan di jaringan bioskop CGV siang tadi sebagai komedi kriminal yang berhasil.Â