Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku "Null" Pagi Ini

15 Agustus 2019   10:36 Diperbarui: 15 Agustus 2019   10:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The New Face Recognition | Sumber Ilustrasi: ggslk.com

wajahmu selalu tumbuh di beranda,
di antara hilir mudik kebodohan pemuja
dan narsisus yang mempertemukan kita
di setiap pagi meraba

wajahmu kadang tersenyum dan lonjong
seperti telur baru tiba ke dunia
tapi tidak ingin menetas. ingin selamanya dalam cangkang saja
"Biar perawan dari busuk dunia," katamu.

wajahmu kadang merengut dan berkelok-kelok
seperti buah dalam keranjang bambu tua
tapi tidak mampu kemana-mana. hanya berserah dan pura-pura bahagia
"Hidup sekali, kembali jujur sulit sekali," keluhmu pernah.

aku tidak ingin bicara, tidak ingin menjadi apa-apa
entah cangkang, entah keranjang bocor
biar kau aman bahkan mungkin membebaskan diri
gembira dan sedih, angan-angan adalah bahayanya!

jadi pagi ini kupandang beranda itu,
lebih teliti dan hati-hati
kau tak pernah ada di sana, hanya jejak berlapis-lapis bayangan
meniru-niru langkah atau mengejar-mengejar tubuh palsu

segalanya mendadak "null"
dan aku bahagia karenanya.

Haha! Mengapa?

[Petai, pada perayaan tanggal]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun