seseorang menulis surat itu,
sebelum kematian berderet-deret.
Â
sepanjang angan-angan sedang ringkas
sedang tubuhnya masih belum cukup pantas
menerima kemungkinan tidak terpetakan
dari  kehilangan. setidaknya dari ketidakmengertian
bahwa hari besok, hari ketika mereka yang berharap
pergi ke taman, membaca cerita
tentang surat-surat dari negeri
yang tidak memakai jam besar
di atas  perempatan,
seseorang yang lain tidak lagi hadir di sana,
tidak akan menunggu, tidak sedang menanti
tidak merasa waktu sedang berhenti.
waktu tidak lagi seperti mati.
hingga surat-surat itu
tinggal keriput berlingkar-lingkar di wajahnya
dengan pikiran yang masih berjuang
membayangkan senyuman seseorang yang lain,
senyuman itu tidak akan tiba di sana, duduk
dan mendengarkan surat itu pelan-pelan.
sudah tidak sedang menunggu,
sudah tidak berharap
tidak ada lagi yang menjadi kelabu, lupa dan ingin melawan
dari sebaris surat yang dibaca pada pertemuan-pertemuan,
apalagi kepada kerinduan-kerinduan.
seseorang tidak lagi seseorang dikenalnya,
mungkin kau kenal
atau, mungkinkah kau seseorang yang mengenal
yang tidak dikenalnya?
seseorang adalah sebuah pesan
sebelum dikenal atau berusaha
kelak dikenang.
[Petai, tinggal di tanggal]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H