Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tidak Pernah Dua Kali

29 Juli 2019   23:53 Diperbarui: 29 Juli 2019   23:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: WallpaperUP

dia harus bertekad
melewatkan tahun-tahun
tanpa mencari-cari lagi
alasan-alasan jatuh cinta tidak datang kedua kali

ada sebaris cerita-dan hanya seseorang saja-
dengan detik-detik membakar

antara pagi di pinggir stasiun kota
senja di bawah ketapang tua
yang tidak datang dua kali,
bertahan demikian gigih

cerita itu telah seperti waktu yang kaku,
gelap dan sesak, tanpa kesempatan melepaskan diri
tapi dia cuma betah diam di situ
merasakan dingin dari segala yang ingin bisa abadi, tidak selalu bisa dimengerti

dia tidak mau pergi,
sebab jatuh cinta yang hanya bisa sekali jadi

[Petai, tanggal tinggal]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun