Sepertinya Indonesia bermain dengan pendekatan high-defensive line atau pressing area yang tertib. Para pemain selalu membuat kerapatan di lini tengah ketika kehilangan bola. Dari 4-3-3, transisinya berubah menjadi 4-5-1. Dengan kata lain, dalam skenario bertahan, anak asuh coach Indra kali ini tampil lebih baik.
Walau begitu, ijinkan saya menyoroti kontribusi tiga mutiara muda Papua dalam kerangka kerja tim yang kali ini lebih sukses dalam bertahan.
Tentu saja yang pertama adalah sosok Marinus Marianto Manewar.
Dalam skema permainan yang lebih seimbang dalam bertahan-menyerang di atas, Marinus seperti memainkan peran selayaknya Mario Mandzukic di Juventus yang selalu turun jauh membantu pertahanan. Marinus disipilin merusak skenario menyerang lawan ketika baru dirancang dari garis pertahanan mereka. Marinus juga berhasil mengonversi peluang menjadi gol, tanpa banyak aksi individual seperti Osvaldo atai Rivaldo Todd-Ferre.
Dan khusus Marinus, mutiara Papua ini sukses bermutasi menjadi anak manis yang berbahaya. Secara teknik, dan paling penting secara mental.
Kita tahu provokasi yang bernuansa rasis dari pemain Kamboja tidak membuatnya naik pitam. Indra Sjafri bahkan mengatakan, "Saya bersama Marinus tujuh minggu sekarang minggu ke delapan. Dia cerdas, jangan dipikir dia terpancing, dia bisa kontrol emosi." Sebagaimana dikabarkan Detik.com.
Marinus adalah juara lahir dan batin di ajang kali ini!
Yang kedua, adalah sosok yang membuat gol pengunci kemenangan di final tadi malam, Osvaldo Ardiles Haay. Osvaldo mungkin belum bermain dalam level yang semestinya. Osvaldo masih sering melewatkan momentum atau melakukan kesalahan umpan, kesalahan yang kata pengamat, terlalu elementer.
Di partai pamungkas tadi malam, dia menunjukan kontribusi terbaiknya. Gol sundulannya memang penting membuat Thailand berada dalam tekanan, tapi yang tak kalah penting adalah disiplinnya dalam membantu pertahanan tim ketika berada dalam tekanan atau kehilangan bola.
Osvaldo, Marinus dan semua anggota skuad tahu, mereka yang perlu tetap tenang menjaga keunggulan. Berusaha menjauhkan diri dari Panic Attack.
Satu lagi, yang ketiga, sosok yang saya kira penting disebut dalam konteks tiga Mutiara Papua ini adalah Rivaldo Todd-Ferre-emang ada yang lain?