Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Ayunda Sebanyak Tiga

24 November 2018   06:00 Diperbarui: 25 November 2018   03:03 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebelum subuh, selama hari jemu, ragu bertumbuh
Ayunda masih menunggu yang dipikirnya rindu
tapi terlalu dalam sepi, terlalu keras nelangsa
menangisi lukanya hingga merah berjelaga

kemudian Ayunda menyukai sajak!
mengirim kepadaku sebanyak tiga

Satu
Dusta yang membaca sajakku-
ini hari luka tambah berdarah, cinta tidak pergi kemana-mana
tidak sejengkal saja

Dua
Khianat yang kuwariskan rahasiaku-
ini tubuh di batas remuk, rindu masih utuh di ujung situ
semampu tangguh sesak tersedu

Tiga
Lelaki yang tidak membalasku-
mengapa cerita pakai bertemu, berpisah harus bersajak sendu?

Ayunda ingin tidak binasa
tapi hari terlalu tua-
kenangannya terkapar di antara
kuburan lama dan rumah kaca

di kepala
orang melupa

di hati
orang mengurung diri

Ayunda...

[2018]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun