kau hampir tidak punya,
selain kata-kata yang hanya
mampu bersedih
dan sebuah arloji
kau kehilangan cara
bercakap hal-hal gembira
tinggal bisa menatap angka-angka,
menghitung jarumnya memecah kegetiran
menunggu perkabunganmu
memenuhi udara di setiap bunyinya
kau melihat lagi,
berkali-kali, kembali ke sini
kehilangan yang menambah bengal kepayahanmu.
kau tidak menginginkan nasib baru,
selain hanya ingin begitu
larut tanpa mampu luruh
=
Cinta betapa ringkas,
melupakannya butuh waktu lama*)
kau tidak ingin menulis puisi
tapi.. Â
[2018]
***
*) Dikutip dari Sajak Paling Perih yang Bisa Kutulis karya Pablo Neruda yang diterjemahkan Aan Mansyur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!