Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Depan Pulang, di Belakang Pintu

20 November 2018   08:36 Diperbarui: 20 November 2018   09:15 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hanya ada satu pintu
dan sepasang langkah yang tak lagi jumbuh

aku adalah lantai kayu,
ketika langit-langitnya terbuka

November turun mengisi nasibnya
membasahi apa saja yang berluka
menangisi siapa saja yang berkaca-kaca;
segala bersedih tanpa bisa berhenti

demikian juga dengan piring kotor, wajan bekas
nasi goreng atau cangkir sisa vodka
di bulan basah begini, mereka rapi sekali
selayaknya kematian telah direstui

adapun jendela
yang menatap sejarah di luar sana
telah terkunci dari udara lega
gelap dan sesak

aku adalah lantai kayu
hanyalah lantai kayu
ketika hujan terlalu biru
di depan pulang, di belakang pintu

[2018]
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun