kepada Z', mungkin kamu
atau siapa pun yang lahir karena dikosongkan
aku selalu mengenang hari ketika kau diciptakan
saat itu rindu bergemuruh, matahari jatuh
senja hilang dan pelangi pecah berantakan di mataku
serasa telah ku menangkan prahara panjang kesendirian
aku telah melewati malam-malam yang tumbuh
menggapai-gapai langit, luruh dan melepuh
di telepon genggamku, bercerita di telinga
tentang sajak-sajak lama, milik mereka yang terbenam di jalan raya
karena menanti
tak tahu caranya kembali
atau menertawakan diri
sendiri dalam baris-baris puisi
dan Z', (tidakkah juga kamu?)
harus lahir, sebagai rambu atau justru ragu
di kesenyapan dengan pengumuman
tentang orang-orang hilang atau ditinggalkan
2018
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H