Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan dari Dalam Buku

8 Desember 2017   15:05 Diperbarui: 8 Desember 2017   15:26 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Respect Women

Pada kamar dengan ranjang berbungkus biru dari langit, dengan jendela dari cakrawala, seorang perempuan kembali dari dalam buku. Mengambil matanya yang rindu. Meredupkan kalimat yang bercahaya. Memungut lelahnya dari halaman-halaman gelisah.

Angin Desember sekadar bermain-main di bingkai senja.

Aku mengatakan bahwa ini sudah waktunya dia kembali. Membiarkan setiap lembar meleburnya kepada inti cerita. Merelakan segala kehadirannya menyatu semesta kisah. Menjadi Ibu Kata, Kekasih yang melahirkan arti dan makna. Memaksa waktu berserah. Terlipat oleh ketak ketukkeyboard tua. Menyelamatkan aku dari petaka.

Perempuan itu tak membalas apa-apa. Senyumnya adalah peristiwa terakhir yang tersisa. Ia menghilang ketika fajar merayapi tanah dan daun-daun tua. Hari-hari akan kembali berjungkir titik titik sepi. Kisah ini terancam mati. 

Perempuan dari dalam buku memilih meringkus cinta manakala sebuah aku sedang berjuang menjadi buku.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun