Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kutukan "Skyline"

4 Oktober 2017   09:08 Diperbarui: 4 Oktober 2017   09:32 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gila kamu!"

***

Jalan Raya Skyline ini akan ditutup selamanya. Para pengguna  jalan dapat melewati rute alternatif mulai saat ini. Dinas PU Propinsi.

Jeremi hanya bisa mematung di depan papan informasi. "Aku tak akan pernah bebas."

"Sebelum Perang Pasifik selesai, aku sudah gentayangan dengan dua penerjun masokis itu. Mulai sekarang, aku melewati kutukan denganmu, sialan."

Jeremi menoleh sekilas. Wajah bulat perawat Jepang yang sudah lupa kampung halaman.

"Menurut hikayat di kota ini, kau semestinya perempuan Belanda yang diperkosa tentara Jepang?"

"Apa bedanya? Kau pun kini terlihat seperti tentara Jerman. Mengapa kita tak belajar untuk saling mencintai?"

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun