Kepada CB
Kau memanggil kematian. Terburu-buru.
Hidup seperti tak pernah sejengkal berjalan
dari masa lalu. Waktu seolah tak menyediakan pagi.
Zaman serupa tak mengandung mimpi.
Kau adalah penghujung riwayat
lelaki yang menyerah
oleh hari-hari merasa cela
mungkin pula ditakdir celaka;
kau tak pernah berdamai
sebagai "aku". Utuh.
Dan aku teringat sebaris sajak
tentang malaikat yang bergegas
di malam bulan setengah
membawa lari anak-anak dari pertanyaan
apa itu bahagia?
Kau mungkin terlupakan
di hari ketika
anak-anak gembira diselamatkan malaikat.
Dari menjadi orang dewasa. Dari menjadi berbahaya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H