Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Gagal Utuh

29 Juli 2017   21:37 Diperbarui: 30 Juli 2017   08:06 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Old Disgruntled Bastard

Kepada CB

Kau memanggil kematian. Terburu-buru.
Hidup seperti tak pernah sejengkal berjalan
dari masa lalu. Waktu seolah tak menyediakan pagi.
Zaman serupa tak mengandung mimpi.

Kau adalah penghujung riwayat
lelaki yang menyerah
oleh hari-hari merasa cela
mungkin pula ditakdir celaka;
kau tak pernah berdamai
sebagai "aku". Utuh.

Dan aku teringat sebaris sajak
tentang malaikat yang bergegas
di malam bulan setengah
membawa lari anak-anak dari pertanyaan
apa itu bahagia?

Kau mungkin terlupakan
di hari ketika
anak-anak gembira diselamatkan malaikat.

Dari menjadi orang dewasa. Dari menjadi berbahaya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun