Hal kedua yang dilakukan adalah sosialisasi diri dan membangun "political alliance", terutama dengan pejabat-pejabat koalisi multi-nasional dan presiden Hamid Karzai yang diperankan Ben Kingsley. Â
Dua langkah awal, yakni menata ulang ruang kerja dengan membongkar sekat-sekat multinasional serta menggarap kemungkinan dukungan politik adalah kondisi yang diperlukan (sufficient condition) bagi Glenimal and the gank sebelum menyusun laporan analisa situasi dan rekomendasi yang mereka pikirkan layak lagi operasional.Â
Langkah ketiga, Glen McMohan yang disuruh oleh eksekutif sipil pemerintahan Obama di Afganistan menyusun penilaian situasi. Hal yang dimulai dengan melakukan blusukan yang luas: bertemu dengan tentara, warga sipil, tentara lokal bentukan koalisi, dan aktivis lembaga kemanusiaan. Glen sendiri tak benar-benar respek pada mereka dan muak dengan kerja birokrasi yang kebanyakan penilaian, miskin tindakan--biasalah, sentimen sipil-militer--yang di matanya, eksekutif sipil itu "jenis manusia yang berkuasa melalui tebar pesona dan rayuan. Jenis yang hanya sibuk dengan kebesaran dirinya".Â
Dalam rangka blusukan ini, Glen sowan ke presiden Hamid Karzai dan mengajak agar bersama-sama membangun Afganistan yang bebas dan sejahtera, masyarakat baru yang maju, damai dan kuat. Glen menginginkan sang Presiden terlibat dalam rangkaian turnya. Keterlibatan yang secara politis menunjukan dukungan elit lokal sehingga diharapkan warganya akan setali tiga uang. Ajakan itu dibalas enteng presiden Hamid dengan, "Terima kasih, tapi aku sudah pernah melihat negeri ini, Jenderal." Aiih.Â
Jawaban yang benar-benar ambigu, antara tidak paham atau sedang meledek ambisi pemerintahan Obama membereskan perang yang sudah berjalan 8 tahun tersebut. Jawaban-jawaban seperti Hamid Karzai juga dimunculkan si sutradara dalam percakapan yang lain. Â Misalnya saja pada proses blusukan.Â
Di masa blusukan, Jenderal Glen yang mewakili kehendak "sebagai Malaikat Amerika" berdialog dengan warga sipil lokal agar terlibat dalam Civilization Mission. Perkaranya, ada kepala suku yang ragu dengan wajah lugu, bagaimana mungkin Amerika Serikat mengajak warga lokal bersatu membangun peradaban baru namun tentaranya setiap hari kencing di jalanan dan gemar mengumpat dengan kata-jata "mother fu**er"? Tidakkah mencumbui ibu sendiri adalah perbuatan terkutuk? Glenimal pun mati kata menjelaskan.
Paska-blusukan, Glenimal mulai percaya bahwa untuk menyelesaikan misi adalah dengan merebut hati dan pikiran, membangun bangsa bersama. Namun, manakala fase blusukan itu sudah seharusnya melahirkan satu laporan analisa situasi, lelaki dengan pengalaman sukses di Irak ini mendapat briefing yang intinya fokus saja pada wilayah yang bersimpati pada misinya. Tidak perlu mengambil wilayah yang tidak signifikan secara politis dan demografis.Â
Briefing celaka! Glenimal tersentuh watak aslinya yang penakluk dan pemenang. Seorang diri dan diam-diam, ia membuat laporan yang merekomendasikan untuk merebut wilayah tidak penting itu. Karena itu juga butuh penambahan pasukan, opsi yang sejak awal ditolak oleh para eksekutif sipil.Â
Senjakala Glen McMohan dimulai dari sini. Strategi yang diarahkannya kepada perebutan wilayah secara perlahan dan terus mantap menuju ironi.Â
Bagaimana itu terjadi?
Laporan yang seharusnya rahasia (confidential) itu bocor ke pers dan menjadi santapan politik hingga membuat gerah pemerintahan yang sedang meyakinkan publik domestik akan menghentikan perang. Kedua, puncaknya, adalah kemunculan artikel tentang Glen di majalan Rolling Stones dengan sampul Lady Gaga. Situasi blunder ini hanya mungkin diciptakan oleh lingkaran dalamnya sendiri, bukan karena intrik politik, bukan karena akibat sabotase dari koalisi multinasional. Tapi karena kegenitan lingkaran dalam Glen yang bersatu entah karena apa.Â