Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata

28 Maret 2017   23:20 Diperbarui: 28 Maret 2017   23:42 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: 123rf.com

Kita memulai tidur dalam air mata.
Sesudah subuh, sebelum gaduh.

Aku memulai dengan cerita
selalu ada langit yang dilukis dari janji hati,
merah kelam atau hitam getir cuaca, ia tak menghapus cakrawala
keluasan pandang membuatmu percaya,
di bumi fana, janji itu memperjuangkan kita

Kau menjaganya dengan doa
selalu ada pantai yang di pahat bersama tabah
pasang prahara atau surut asa, ia tak menghilangkan setia
kelapangan jiwa menuntunmu berserah
di pasir ringkih, kita bertarung melawan dusta

Doa kita,
mata air harap di hening pelukan semesta

 2017
 ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun