Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Kosong, Malam!

21 Oktober 2016   00:14 Diperbarui: 1 April 2017   08:51 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kira yang patah di kenanganku adalah sebuah sajak. Yang ketika senja menuju musnah, aku menulisnya di bibirmu. Yang ketika bibirmu penuh kosmetika, kau mencium sajakku dibibirnya. Ketika bibirnya ketemu cemburuku, aku mencium senja yang telah menjadi malam pada sepi taman.

Aku kira yang retak di mimpiku adalah sebuah janji. Yang ketika bibirmu dan bibirnya bercumbu, aku bersetubuh mantra kegelapan: "Selamat Malam Omong Kosong!" 

"Selamat Kosong, Malam!" "Selamat Bersabar Duka!"

Kau adalah omong. Kini menyisakan kosong.

Selamat ya!

2016

***

*) Baru saja dipengaruhi senandung Pergilah Kasih - Chrisye yang dinyanyikan Judika dengan kesenduan maksimal. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun