Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Catatan Harian

27 Juni 2016   17:56 Diperbarui: 27 Juni 2016   18:12 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku tubuh di rak toko buku, putih dan baru

kala itu muram senja jatuh di pipimu,
dan air mata menjadi hujannya
hatimu luka

kau membawaku, berpeluk di sesak napas sendu,
luka hatimu menjadi huruf-huruf sedih
merajah putih kulitku;
bersama dalam patah hati
di kamarmu yang sunyi

sejak itu,
setiap sesak menikam napas
luka mendarahkan hatimu
huruf-huruf sedih merajah tubuh putihku

berpuluh rajah, berpuluh duka
pada beribu air mata, juga berjuta doa

aku adalah belahan ketegaranmu,
yang menyelamatkan dari berulang patah kisah kasih

hingga datang senja menjelang hari raya
kau merajah selarik doa:
patah hatiku telah musnah,
kini aku bersiap bahagia!

dan aku?

segera terbiar dalam kotak berdebu,
di lembab kolong gudang
sedang di kamarmu
dia yang bertubuh kuning, dengan baju "Departeman Agama"
duduk bersahaja di tempatku

tubuh kuning yang membuatku
tak lebih dari masa lalu
dan debu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun