Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjaga A-K-U

24 Maret 2016   02:15 Diperbarui: 24 Maret 2016   02:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 a                   a
    a            a
      a        a
           K
     u           u
   u               u
u                     u

sejak diikat K seperti itu, a dan a membentuk begitu:
seolah bengkok tak jelas, lurus tak becus
semisal sempoyongan menahan limbung,
serupa bingung menghalau linglung

tak ada garis, tak ada jalur, hanya ada persilangan

jika kau keluarkan K
susunannya a u a u, u a u a
menjadi tak ada bahasa, tiada pengertian,
tiada lagi X yang menyimpul tiap ujungnya 

kau lihat, K telah menjadi pusat, inti dalam kesatuan
pemberi makna a dan u
pembentuk X pada persilangannya yang kaku

A-K-U jadi harus mempertahankan tegak K-eseimbangan 
A-K-U harus tetap menjaga keberadaan X, demi menjaga maknanya yang lain

Walau terbaca kaku, adalah lebih baik begitu,
karena AKU bukan serigala:
di malam sunyi, melolong aaa uuu aaa uuu

 

[2016]

***

*) SCB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun